Paiton, Lensaupdate.com - Upaya memberantas penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Probolinggo terus digencarkan melalui pendekatan edukasi kreatif. Satuan Pelaksana Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (Satlak P4GN) yang dipimpin Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ menegaskan perang melawan narkoba adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat penegak hukum.
Hal itu disampaikan Ra Fahmi saat membuka kegiatan edukasi bahaya narkoba yang digelar Satlak P4GN bekerja sama dengan Universitas Nurul Jadid (UNUJA) di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Senin (22/9/2025). Acara ini diikuti 976 mahasiswa dan menghadirkan sejumlah pejabat penting seperti Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif, Kajari Kabupaten Probolinggo Ahmad Nuril Alam, Ketua PN Kraksaan Putu Agus Wiranata serta Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya.
Menurut Ra Fahmi, mahasiswa dan generasi muda memiliki peran strategis dalam menyuarakan kampanye anti narkoba.
“Perang melawan narkoba bukan hanya tugas polisi, jaksa, hakim atau tentara. Ini tugas kita semua, terutama generasi muda. Mahasiswa, Gen Z dan kreator digital harus menjadi agen perubahan dengan menyebarkan pesan anti narkoba melalui karya kreatif mereka,” tegasnya.
Selain edukasi, Satlak P4GN juga menggelar Lomba Kreatif Anti Narkoba yang melibatkan pelajar, mahasiswa dan pemuda se-Kabupaten Probolinggo. Tiga kategori dilombakan, yakni flyer digital edukatif, video pendek TikTok dan artikel ilmiah.
Kategori flyer digital dimenangkan oleh M. Aviv Subarkah, Muhammad Ghola, Taufik Hidayat dan Mohammad Zainul Hadi. Untuk video TikTok, pemenangnya adalah Mirza Alief Nurzahwa, Rendi Anggara, Manis Paswedan dan Anisa Ramadani. Sementara dalam kategori artikel ilmiah, juara pertama diraih Ali Yazid Hamdani dengan karya “Scroll Aja, Jangan Nyoba: Kampanye Anti Narkoba Ala Gen Z”, diikuti Melynda Dwi Puspita serta Moh Roihan Saifullah.
Salah satu pemenang, Manis Paswedan, mengaku bangga bisa ikut berkontribusi. “Lomba kreatif ini membuka ruang bagi anak muda untuk ikut serta membangun Kabupaten Probolinggo yang bersih dari narkoba,” ujarnya.
Wakil Rektor I UNUJA Dr. M. Noer Fadli Hidayat, menegaskan kampus berbasis pesantren memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang bebas narkoba.
“Mahasiswa harus menjadi duta perubahan. UNUJA siap menjadi garda terdepan memastikan seluruh civitas akademika bergerak bersama memerangi narkoba,” katanya.
Suasana kegiatan semakin semarak dengan adanya diskusi interaktif, sesi tanya jawab dan sharing pengalaman para narasumber. Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar bahaya narkoba, strategi pencegahan hingga cara menyosialisasikan pesan anti narkoba di lingkungan kampus dan masyarakat.
Melalui kolaborasi lintas sektor, Satlak P4GN berharap gerakan melawan narkoba semakin masif. Edukasi kreatif dinilai efektif untuk menanamkan kesadaran di kalangan generasi muda. Dengan mengusung kampanye “No Drugs, More Dreams”, Kabupaten Probolinggo menargetkan terciptanya lingkungan yang sehat, produktif dan berprestasi.
Ra Fahmi menambahkan, mahasiswa bukan hanya objek edukasi, tetapi juga subjek perubahan. “Kita ingin mereka tidak hanya paham bahayanya narkoba, tapi juga mampu menjadi teladan dan penggerak di lingkungan masing-masing,” pungkasnya. (ren/zid)