Dringu, Lensaupdate.com - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan penerapan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) perkebunan komoditi tembakau dalam rangka mewujudkan SDM petani mandiri dan berdaya saing.
Pelatihan ini diikuti oleh 5 Kelompok Tani (Poktan) meliputi Poktan Kembang Suko Desa Sukorejo Kecamatan Kotaanyar, Poktan Mukti Raharjo Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk, Poktan Tani Makmur Desa Wringinanom Kecamatan Kuripan, Poktan Gebangan Makmur Desa Gebangan Kecamatan Krejengan dan Poktan Rukun Jaya I Desa Karanggeger Kecamatan Pajarakan. Setiap poktan menghadirkan sebanyak 35 orang petani.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai sebelum tanam tembakau sampai panen tembakau yang meliputi materi diantaranya kontrak kerja selama pelatihan, sosialisasi terkait OPT tanaman tembakau, pengamatan OPT tembakau, pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), pestisida nabati (pestina) dan perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH), aplikasi POC, pestina dan APH di lahan tembakau serta pengenalan ekologi tanah.
Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui JF POPT Muchlisin menyampaikan pentingnya inovasi dan teknologi ramah lingkungan dalam budidaya tembakau. “Tujuan dari pembangunan pertanian tidak hanya peningkatan produksi, tetapi juga peningkatan kualitas dan penerapan budidaya yang ramah lingkungan, dengan tujuan akhir mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Muchlisin, pelatihan ini sejalan dengan prinsip dasar Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang mengutamakan budidaya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami, pengamatan rutin dan pemberdayaan petani sebagai ahli PHT di lahannya masing-masing.
“Petani tembakau di Kabupaten Probolinggo tidak boleh tertinggal dalam penerapan teknologi pertanian terkini. Karena banyak inovasi teknologi dan mekanisasi yang dibuat untuk meningkatkan produktivitas tembakau. Harapannya pelatihan ini bisa menjadi momentum penting untuk mendorong adopsi teknologi yang selaras dengan prinsip pertanian berkelanjutan,” harapnya.
Sementara Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Diperta Kabupaten Probolinggo Faiq Al Himmah mengatakan peningkatan kompetensi petani dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) menjadi salah satu langkah strategis untuk menjaga stabilitas produksi tembakau di Kabupaten Probolinggo. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali para petani agar memiliki kompetensi yang lebih baik dalam pengendalian hama terpadu tanaman tembakau,” katanya.
Menurut Faiq, salah satu penyebab utama berkurangnya produksi tembakau adalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang secara langsung dapat menghilangkan hasil panen para petani.
“Serangan OPT ini bisa berdampak signifikan terhadap hasil produksi. Oleh karena itu, petani harus memahami strategi PHT agar dapat melakukan pengendalian yang tepat, efektif dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Sedangkan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Perkebunan dari Balai Besar Perbenihan dan Pelindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Ika Ratmawati selaku narasumber dalam pelatihan ini mengungkapkan pelatihan pengendalian OPT tembakau yang dilakukan di Kabupaten Probolinggo merupakan langkah awal penting untuk meningkatkan kapasitas petani secara menyeluruh.
“Kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi para petani tembakau untuk mampu melakukan identifikasi terhadap hama dan penyakit tanaman serta memahami teknik pengendaliannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ika menjelaskan petani juga dibekali dengan pengetahuan mengenai pupuk organik dan pestisida organik sebagai alternatif pengendali OPT yang lebih aman dan ramah lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya menjaga keberlanjutan ekosistem, tapi juga meningkatkan nilai jual produk.
“Dengan penggunaan bahan organik, petani dapat menghasilkan tembakau yang lebih berkualitas dan berdaya saing, sekaligus memenuhi permintaan pasar yang kini mulai menuntut produk yang sehat dan ramah lingkungan. Pendekatan ini membantu menjaga struktur tanah tetap sehat, porus dan kaya unsur organik yang sangat penting bagi keberlanjutan pertanian tembakau di masa depan,” pungkasnya. (nab/zid)