Perpustakaan Rutan Kraksaan Perbarui Buku Bacaan, Semangat Baca Meningkat


Kraksaan, Lensaupdate.com - Dalam upaya memperkuat program pembinaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kraksaan menggandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo untuk melakukan peremajaan koleksi buku di perpustakaannya. 

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam meningkatkan literasi warga binaan dan membekali mereka dengan pengetahuan sebagai bekal kembali ke masyarakat.

Kepala Rutan Kelas IIB Kraksaan Bayu Muhammad menyampaikan pembaruan koleksi buku menjadi salah satu bentuk konkret pembinaan intelektual. Perpustakaan memiliki peran penting dalam membuka akses informasi dan wawasan bagi warga binaan yang saat ini tengah menjalani masa hukuman.

“Kami ingin memastikan bahwa warga binaan tetap memiliki akses terhadap ilmu pengetahuan. Dengan membaca, mereka bisa memperluas cara pandang, mendapatkan inspirasi dan tetap terhubung dengan dunia luar,” ujarnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto yang mendorong setiap satuan kerja pemasyarakatan untuk menghadirkan program pembinaan yang mendukung pengembangan diri warga binaan secara menyeluruh.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kraksaan M. Yasin Zaini. Menurutnya, perpustakaan bukan hanya tempat membaca, tetapi juga ruang pembelajaran dan refleksi diri. Oleh karena itu, pentingnya menghadirkan koleksi buku yang relevan dan inspiratif untuk mendukung proses pembinaan. “Melalui buku, warga binaan bisa menemukan motivasi hidup baru. Kami percaya, literasi yang baik adalah fondasi penting dalam proses rehabilitasi sosial,” ungkapnya.

Yasin menambahkan program peremajaan buku ini mencakup penggantian koleksi lama dengan buku-buku baru yang lebih aktual dan variatif. “Harapannya, semangat membaca di kalangan warga binaan semakin tumbuh, sekaligus meningkatkan kualitas pembinaan di Rutan Kraksaan,” tambahnya.

Sementara Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo Abdul Ghafur mengatakan pihaknya mendukung penuh inisiatif literasi ini. Kolaborasi lintas lembaga ini adalah bentuk kepedulian terhadap hak edukasi warga binaan yang selama ini kerap terabaikan.

“Kami ingin menghadirkan layanan literasi yang inklusif, tanpa memandang status sosial. Peremajaan buku ini bukan sekadar menambah bacaan, tapi juga membekali mereka dengan kepercayaan diri dan wawasan saat kembali ke masyarakat nanti,” katanya.

Ghafur menegaskan program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem literasi yang lebih kuat di dalam lingkungan pemasyarakatan. “Dengan semangat kolaboratif antara Rutan Kraksaan dan Dispersip Kabupaten Probolinggo, literasi menjadi jembatan penting dalam proses reintegrasi sosial warga binaan setelah bebas nanti,” pungkasnya. (nab/zid)