Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Monev Pelaksanaan ANBK 2025


Krejengan, Lensaupdate.com – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2025 untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Probolinggo dimulai pada Senin (22/9/2025). Hari pertama ANBK dipantau langsung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di sejumlah titik pelaksanaan, termasuk SDN Karangren 1 dan SDN Rawan Kecamatan Krejengan.

Secara umum, pelaksanaan ANBK di dua sekolah tersebut berjalan lancar tanpa hambatan signifikan. Meski terdapat gangguan teknis di awal, semua permasalahan dapat diatasi dengan cepat oleh tim teknis sekolah.

“Kendala hanya terjadi pada akses server dan jaringan Wi-Fi, tetapi segera diatasi dengan penggantian password dan penggunaan hotspot dari HP siswa,” kata Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi melalui Analis Kebijakan Muda Like Widyawati.

Di SDN Karangren 1, ANBK diikuti oleh 17 siswa dalam satu sesi. Meskipun sempat mengalami kendala koneksi, pelaksanaan ANBK tetap berjalan sesuai jadwal dengan dukungan dari guru dan orang tua.

Sementara itu, SDN Rawan melaksanakan ANBK dalam dua sesi, masing-masing diikuti oleh 13 siswa. Sesi pertama berlangsung dari pukul 07.30 hingga 10.00 WIB dan sesi kedua dimulai pukul 10.00 hingga selesai. Permasalahan teknis serupa juga ditemukan, namun dapat diatasi dengan solusi cepat.

“Kami apresiasi kerja keras para guru dan siswa yang telah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. Ini membuktikan komitmen sekolah dalam menyukseskan ANBK,” tambahnya.

Lebih jauh Like menjelaskan pelaksanaan ANBK ini sangat penting dalam rangka mempersiapkan Raport Pendidikan 2026. Hasil dari ANBK akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas pembelajaran di satuan pendidikan, terutama dalam aspek literasi, numerasi dan penguatan kompetensi guru melalui platform Sulingjar (survey lingkungan belajar).

“Kami berharap hasil ANBK mampu memberikan gambaran nyata tentang kondisi mutu pendidikan, sehingga sekolah bisa melakukan pembenahan sesuai rekomendasi yang akan muncul dari raport pendidikan,” tegasnya.

Selain ANBK, para guru juga sedang menyelesaikan proses asesmen melalui Sulingjar sebagai bagian dari tahapan peningkatan profesionalisme pendidik. “Hal ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara hasil asesmen siswa dan kompetensi guru,” lanjutnya.

Like menekankan ANBK bukan hanya evaluasi tahunan, tetapi menjadi momentum besar dalam transformasi pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Oleh karena itu, seluruh elemen pendidikan harus menjadikan ANBK sebagai peluang memperkuat kualitas layanan pendidikan yang berkelanjutan.

“Ini bukan sekadar ujian. ANBK adalah cermin kualitas pembelajaran kita. Mari jadikan ini sebagai gerakan bersama untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berprestasi,” pungkasnya. (nab/zid)