Sumberasih, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus mendorong peningkatan keselamatan transportasi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Salah satu langkah nyata adalah dengan dimulainya rencana pembangunan pos jaga perlintasan dan palang pintu kereta api di dua titik rawan. Yakni, JPL 179 di Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih dan JPL 16 di Desa Kerpangan Kecamatan Leces.
Pembangunan ini merupakan bagian dari program bantuan keuangan Provinsi Jawa Timur melalui Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun Anggaran 2025. Proyek ini ditargetkan mulai dikerjakan pada bulan Juli 2025 mendatang.
Untuk memastikan akurasi lokasi pembangunan, Dishub Kabupaten Probolinggo bersama tim gabungan menggelar kegiatan joint inspection pada Rabu (18/6/2025). Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, DAOP 9 Jember, Dishub Provinsi Jawa Timur beserta UPT Teknis, unsur Forkopimka Sumberasih dan Leces serta tim teknis konsultan perencanaan.
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto melalui Kasi Keselamatan Transportasi Mochammad Kartono mengatakan peninjauan lapangan ini krusial untuk memastikan rencana teknis pembangunan berjalan sesuai standar dan tepat sasaran.
“JPL 179 ini merupakan titik pamungkas di jalur pantura wilayah Kabupaten Probolinggo. Target kami, pada awal tahun 2026 seluruh jalur pantura sudah dilengkapi sarana keselamatan perlintasan yang memadai. Kami ingin masyarakat merasa aman dan nyaman ketika melintasi jalur kereta,” ujarnya.
Menurut Tono, peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang memang menjadi salah satu prioritas utama dalam sektor transportasi darat. Sebab, banyaknya perlintasan tanpa palang pintu atau petugas jaga masih menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan dan kereta api.
“Dua titik yang akan dibangun ini telah lama menjadi perhatian, mengingat arus kendaraan yang cukup tinggi. Dengan adanya pembangunan pos jaga dan palang pintu, diharapkan mampu menekan potensi kecelakaan serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan di perlintasan,” jelasnya.
Tono menambahkan, setelah pelaksanaan pembangunan dimulai pada Juli 2025, pengawasan akan terus dilakukan secara berkala. Pemerintah daerah juga akan menggandeng masyarakat sekitar untuk ikut menjaga dan merawat sarana yang telah dibangun nantinya. “Keselamatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kami juga mengajak warga untuk ikut peduli, karena ini menyangkut keselamatan kita semua,” pungkasnya. (mel/fas)