Maron, Lensaupdate.com - Suasana haru dan penuh kebanggaan mewarnai acara tasyakuran kelulusan dan pengukuhan Hifdz Juz 30 yang digelar oleh Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Probolinggo, Kamis (19/6/2025). Kegiatan yang juga dirangkaikan dengan Gebyar Seni Tahun Ajaran 2024/2025 ini mengusung tema inspiratif, “Melangkah Pasti, Menuju Impian, Meraih Prestasi”.
Sebanyak 46 siswa kelas VI mengikuti momentum pelepasan tersebut sebagai simbol berakhirnya masa belajar di tingkat dasar. Acara ini menjadi tonggak penting sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Gebyar seni juga turut memeriahkan kegiatan dengan menampilkan berbagai pentas kreasi siswa, mulai dari seni baca puisi, tari daerah hingga lagu-lagu religi. Penampilan para siswa ini berhasil memukau para tamu undangan dan orang tua yang hadir.
Yang menjadi sorotan utama dari kegiatan ini adalah pengukuhan 40 siswa sebagai penghafal Juz 30 Al-Qur'an atau biasa dikenal dengan sebutan hafidz dan hafidzah. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang menunjukkan kesungguhan madrasah dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan pembentukan karakter sejak usia dini.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Komite MIN 2 Probolinggo KH. Hamid, Ketua Panitia Syafiudin, Pengawas Madrasah Kecamatan Maron dan Plh Kasi Pendma Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Ansori.
Kepala MIN 2 Probolinggo Sumiati menyampaikan rasa bangga dan haru atas capaian para siswa. Keberhasilan ini bukan hanya hasil dari proses belajar di sekolah, tetapi juga dukungan penuh dari orang tua, guru dan lingkungan madrasah.
“Pengukuhan Hifdz Juz 30 ini adalah bentuk keberhasilan bersama dalam membimbing anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki pondasi agama yang kuat,” ujarnya.
Sementara Plh Kasi Pendma Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Ansori mengungkapkan apresiasi tinggi kepada MIN 2 Probolinggo atas konsistensinya mencetak generasi Qurani yang juga kreatif. “Semoga kegiatan semacam ini dapat menjadi contoh positif bagi madrasah lain di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Kegiatan tasyakuran dan pengukuhan ini bukan hanya sekadar seremoni akhir tahun, tetapi juga refleksi keberhasilan sistem pendidikan berbasis nilai serta motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berprestasi. (ren/zid)