Sukapura, Lensaupdate.com - Perkumpulan Pelestari Tosan Aji (Pataji) Rengganis semakin menunjukkan kiprah aktifnya dalam pelestarian budaya lokal. Pada momentum rangkaian upacara adat Yadnya Kasada yang berlangsung pada Selasa dan Rabu (10–11/6/2025), Pataji Rengganis menghadirkan puluhan koleksi benda pusaka ke Museum Tengger di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.
Ruang pameran museum tersebut pada Yadnya Kasada dipenuhi benda-benda bersejarah seperti keris, tombak, manuskrip kuno hingga Al-Qur’an tulisan tangan. Koleksi ini mencerminkan kekayaan warisan budaya masyarakat Tengger dan Kabupaten Probolinggo pada umumnya.
Kehadiran benda-benda pusaka tersebut menjadi daya tarik tersendiri dalam perayaan Yadnya Kasada tahun ini. Tidak hanya masyarakat lokal, sejumlah tokoh nasional turut menyaksikan langsung pameran budaya tersebut. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadly Zon hadir langsung dan mengapresiasi upaya pelestarian ini.
“Langkah ini sangat penting dalam memperkenalkan kembali budaya lokal ke generasi muda. Koleksi yang ditampilkan sangat luar biasa dan memiliki nilai historis tinggi,” ujar Menteri Kebudayaan RI Fadly Zon saat mengunjungi Museum Tengger ditemani Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris dan Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pataji Rengganis dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo. Kolaborasi ini ditujukan untuk mengangkat kembali identitas budaya yang nyaris terlupakan serta menjadikannya bagian dari pembelajaran sejarah dan karakter bangsa.
Ketua Pelaksana Harian Pataji Rengganis Purnomo menyampaikan partisipasi dalam perayaan Yadnya Kasada ini merupakan bagian dari komitmen untuk terus merawat warisan leluhur.
“Tujuan kami bukan hanya melestarikan benda pusaka secara fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Ini bagian dari perjuangan kami agar generasi muda bisa mengenal dan bangga pada warisan leluhur,” katanya.
Purnomo menambahkan, keterlibatan Pataji Rengganis dalam acara budaya berskala nasional ini menjadi bukti bahwa komunitas pelestari budaya lokal mampu berperan strategis dalam penguatan identitas daerah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Paguyuban Adipati Nambi dari Kabupaten Lumajang. Hal ini menandakan besarnya semangat lintas wilayah untuk menghidupkan budaya lokal di tengah tantangan modernisasi. (mel/fas)