DLH Kabupaten Probolinggo Lakukan Pemantauan Kualitas Udara Ambien Periode Pertama 2025


Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo melaksanakan pemantauan kualitas udara ambien periode pertama tahun 2025 pada Senin hingga Jum’at (5-9/5/2025).

Lokasi pemantauan tersebar di area Paiton Resort Hotel (kawasan industri), Bank BNI KCP Kraksaan (transportasi), Perumahan Kebonagung Kraksaan (permukiman) serta Kantor Bupati Kraksaan (perkantoran).

Dalam pemantauan tahun ini, DLH melakukan inovasi dengan mengganti metode pengukuran dari passive sampler ke metode manual aktif. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan indikator baru dalam perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) yang kini mencakup parameter PM2.5 sebuah partikel udara berukuran sangat kecil yang berbahaya bagi kesehatan.

Kepala DLH Kabupaten Probolinggo Agus Budianto menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk adaptasi terhadap kebutuhan data yang lebih akurat dan representatif.

“Penggunaan metode manual aktif memungkinkan kami mengukur parameter PM2.5 yang sebelumnya tidak dapat terdeteksi. Ini penting karena partikel tersebut berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam jangka panjang,” katanya.

Agus menegaskan hasil pemantauan ini akan menjadi bagian penting dalam penyusunan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) serta mendukung proses evaluasi Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Probolinggo.

“Pengukuran dilakukan dengan durasi waktu yang bervariasi, bergantung pada masing-masing parameter. Beberapa di antaranya dilakukan selama 24 jam penuh. Sementara parameter lain hanya membutuhkan waktu 8 jam, 3 jam atau bahkan 1 jam. Semua proses tersebut mengikuti standar baku mutu yang tertuang dalam Lampiran VII PP Nomor 22 Tahun 2021,” jelasnya.

Menurut Agus, akurasi data menjadi prioritas utama agar kebijakan yang diambil ke depan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata terhadap lingkungan dan masyarakat. “Kami berharap hasil ini juga dapat digunakan untuk menyusun strategi pengendalian pencemaran udara yang lebih konkret. Selain itu, keterlibatan masyarakat juga kami dorong melalui edukasi berkelanjutan tentang pentingnya udara bersih,” tambahnya.

Agus menerangkan DLH Kabupaten Probolinggo menargetkan bahwa hasil pemantauan dapat dipublikasikan setelah melalui proses analisis laboratorium dan validasi data. Hasil tersebut juga akan dijadikan bahan pelaporan resmi ke tingkat provinsi dan nasional.

“Melalui pendekatan baru ini, Kabupaten Probolinggo berharap dapat memperkuat posisi dalam penilaian kinerja lingkungan hidup dan mewujudkan udara bersih yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (nab/zid)