Bromo Sunset Music and Culture, Kenalkan Potensi Lokal


Sukapura, Lensaupdate.com - Bromo Sunset Music and Culture 2 di Seruni Point, Sabtu (17/5/2025) sore sukses menyuguhkan pengalaman yang tidak terlupakan bagi para pengunjung. Meski kabut tipis dan hujan menyelimuti kawasan tersebut, suasana romantis terbangun dengan alunan musik yang mengalir hangat di tengah dinginnya Gunung Bromo.

Di panggung terbuka yang diselimuti kabut, DPM Project Band, grup musik asal Probolinggo tampil memukau dengan membawakan lagu legendaris "Cantik" dari Kahitna. Lagu ini dipilih sebagai lagu ketiga dalam setlist mereka dan berhasil menciptakan momen magis yang menghubungkan penonton, musik dan alam Bromo.

Dengan formasi yang solid, Faris Fahrusi (gitar), Radite Purnomo (bass), Rudi (drum), Diva (vokal) dan Zacky (keyboard), DPM Project mampu membawakan lagu tersebut dengan penuh perasaan. 

Iringan keyboard Zacky yang lembut dan petikan gitar Faris yang mendayu seakan menyatu dengan suasana yang syahdu. Begitu Diva mulai menyanyikan lirik “Ingin rasa hati berbisik, untuk melepas keresahan dirimu, oh cantik…", penonton pun larut dalam alunan romantisme lagu tersebut.

Diva, vokalis DPM Project menyatakan bahwa lagu "Cantik" memang sangat cocok dibawakan di Bromo, "Kalau mentari bisa terbit di utara, maka cinta pun bisa hadir di tempat dan waktu yang tak biasa. Lagu ini cocok banget dinyanyikan di sini," ujar Diva.

Acara ini tidak hanya menarik bagi pengunjung lokal, tetapi juga bagi wisatawan luar kota. Salah satunya adalah Alexander, seorang pria asal Malang yang sudah lebih dari 10 kali mendaki Gunung Bromo. 

“Acara ini sangat berbeda dengan kunjungannya yang biasa. Biasanya saya ke Bromo buat lihat sunrise. Tapi ini beda banget. Musiknya, kabutnya dan rintiknya hujan lengkap sudah. Lagu ‘Cantik’ barusan benar-benar bikin merinding,” ungkap Alexander yang datang bersama rekan-rekannya dari BNI.

Bromo Sunset Music and Culture merupakan bagian dari rangkaian acara yang digelar untuk mempromosikan kawasan wisata Gunung Bromo secara lebih luas. Acara ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan dan memperpanjang waktu kunjungan mereka di kawasan Bromo. 

Lebih dari sekadar hiburan, gelaran ini juga menjadi bagian dari strategi promosi wisata yang diusung oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo. 

“Program ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata daerah kepada masyarakat luas dan mendukung talenta-talenta lokal, terutama di bidang seni pertunjukan dan musik,” kata Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi.

Sementara Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disporapar Kabupaten Probolinggo Dian Cahyo Prabowo menyampaikan Bromo Sunset Music and Culture 2 ini adalah bentuk kolaborasi antara Pemerintah Daerah melalui Disporapar, pelaku industri pariwisata serta para pelaku ekonomi kreatif dari berbagai sub-sektor. 

“Bromo Sunset Music and Culture 2 mampu membangkitkan dan menghangatkan suasana dinginnya sunset Bromo yang kali ini berkabut tebal, sesekali syahdu dengan gemericik hujan,” ujarnya.

Lebih lanjut Dian menjelaskan acara ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan lama tinggal wisatawan. “Selain itu memberikan ruang dan waktu bagi talenta-talenta para pelaku sub sektor musik dan seni pertunjukan guna mendukung program SAE Pariwisata yang akan memperkenalkan lebih banyak lagi potensi lokal melalui musik dan budaya,” pungkasnya. (put/zid)