Probolinggo, Lensaupdate.com – Sebuah langkah strategis kembali ditempuh Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo demi memperkuat eksistensi UMKM lokal. Lewat kolaborasi bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur digelar workshop penguatan usaha koperasi-UKM dan pembuatan produk di Pendopo Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih, Rabu (16/4/2025).
Sebanyak 60 pelaku usaha dari Kampung Tempe yang dikenal sebagai sentra tempe terbesar di Kota Probolinggo hadir dalam pelatihan tersebut. Mereka mendapatkan pembekalan soal inovasi produk, pemasaran digital hingga sertifikasi halal dan branding.
Workshop ini merupakan realisasi dari usulan Pemkot Probolinggo sebagai bentuk dukungan terhadap potensi lokal. Selain sebagai pangan bergizi, tempe telah menjadi ikon kuliner dan identitas kampung tematik di wilayah Kelurahan Sumbertaman.
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin mengungkapkan pentingnya mengangkat potensi tempe sebagai produk unggulan. Ia bahkan menyebut salah satu produk inovatif yang dicicipinya cookies tempe rasa cokelat. Produk tersebut punya potensi besar sebagai daya tarik wisata kuliner. “Kalau ini bisa kita kembangkan, saya yakin Kampung Tempe bisa jadi destinasi kuliner unggulan. Kekompakan para pelaku UMKM akan jadi kunci,” katanya.
Aminuddin juga membagikan inspirasinya dari Korea Selatan. Di mana wisatawan diajak membuat kimchi sendiri. Konsep serupa, bisa diterapkan untuk edukasi sekaligus promosi tempe lokal. “Ke depan, kita berkomitmen menyiapkan gerai khusus UMKM di hotel, rumah makan dan perkantoran untuk membantu pemasaran produk UMKM,” lanjutnya.
Sementara Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Dinkop UKM Jatim Susanti Widiastuti menekankan pentingnya tempe dalam program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Tempe kaya akan protein, vitamin serta serat dan sangat cocok untuk vegetarian.
“Kami memastikan bahwa Dinkop UKM Jatim siap mendampingi UMKM dalam memperoleh sertifikasi halal, pendaftaran merek di Kemenkum hingga pelatihan branding dan pemasaran digital. Tujuannya agar produk tempe bisa menembus pasar modern dan tradisional secara luas,” ungkapnya.
Workshop ini menghadirkan pelatih dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Malang Endang Tri Puji Astuti yang memberikan pelatihan pembuatan produk seperti keripik tempe dan cookies tempe. Selain teori, peserta juga mendapatkan praktik langsung.
Tak hanya itu, Pemkot Probolinggo dan Dinkop UKM Jatim juga menyalurkan bantuan bahan olahan dan produk jadi secara simbolis sebagai bentuk dukungan konkret kepada para peserta. Bantuan ini bersumber dari APBD Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.
Dengan penguatan dari sisi inovasi produk, legalitas hingga pemasaran digital, Kampung Tempe Sumber Taman diproyeksikan menjadi sentra kuliner berbasis UMKM yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global. (mel/zid)