45 Guru TK dan SD di Kabupaten Probolinggo Ikuti Program RPL S1 Melalui SIPKA-Guru


Kraksaan, Lensaupdate.com - Sebanyak 45 guru dari jenjang TK dan SD di Kabupaten Probolinggo mengikuti Program Pemenuhan Kualifikasi Akademik (S-1) tahun 2025 melalui platform Sistem Informasi Pemenuhan Kualifikasi Akademik (SIPKA)-Guru sebagai bagian dari kebijakan nasional untuk peningkatan mutu pendidik.

Dari 45 guru peserta program ini, sebanyak 40 orang merupakan guru TK dan 5 orang guru SD. Seluruhnya telah dinyatakan lolos verifikasi data dan berhak melanjutkan ke tahap pendaftaran online.

Sebagai tindak lanjut dari program tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan sosialisasi dan koordinasi pada Selasa (15/7/2025) di ruang pertemuan Agus Salim Kantor Disdikdaya Kabupaten Probolinggo. 

Dalam kegiatan tersebut, peserta menerima penjelasan teknis terkait proses registrasi melalui aplikasi SIPKA-Guru, dengan batas akhir pendaftaran pada 17 Juli 2025. Sosialisasi ini dipandu oleh Hermanto, staf Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikdaya Kabupaten Probolinggo sekaligus operator SIPKA-Guru yang menjelaskan alur pendaftaran serta mekanisme teknis lain yang harus dipenuhi peserta.

Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi melalui Analis Kebijakan Muda Massajo mengatakan program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang difasilitasi melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). 

“Skema ini memungkinkan guru yang belum memiliki ijazah S-1 untuk melanjutkan studi tanpa harus mengulang dari awal dengan mempertimbangkan pengalaman dan pembelajaran yang telah ditempuh,” katanya.

Menurut Massajo, Disdikdaya komitmen penuh dalam mendukung program strategis ini. Peningkatan kualifikasi akademik guru merupakan bagian penting dari transformasi pendidikan di daerah.

“Program SIPKA-Guru ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan guru profesional dan berkualitas. Kami di Dinas Dikdaya mendukung penuh proses ini, karena keberhasilan pendidikan di Kabupaten Probolinggo tidak lepas dari peningkatan kapasitas guru,” tegasnya.

Massajo menambahkan sistem RPL menjadi solusi tepat bagi guru-guru berpengalaman yang selama ini belum memiliki gelar sarjana, tanpa mengorbankan waktu dan pengabdian mereka di sekolah.

“Guru kita sudah banyak yang mengabdi puluhan tahun. Dengan RPL, mereka bisa diakui secara akademik dan tetap fokus mengajar tanpa harus cuti panjang untuk kuliah,” lanjutnya.

Lebih lanjut Massajo menerangkan program SIPKA-Guru melalui pendekatan RPL dinilai sangat relevan dengan kebutuhan daerah, terutama dalam mempercepat pemenuhan standar minimal kualifikasi S-1 bagi pendidik, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Guru dan Dosen.

“Kami akan terus melakukan pendampingan teknis, baik secara langsung maupun daring agar proses pendaftaran dan studi berjalan lancar hingga seluruh peserta dapat menyelesaikan pendidikan S-1 tepat waktu,” pungkasnya. (nab/zid)