Perpusdes Delarasati Desa Klaseman Jadi Contoh Transformasi Inklusi Sosial


Gending, Lensaupdate.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo terus berupaya meningkatkan kualitas perpustakaan desa (perpusdes) melalui program transformasi berbasis inklusi sosial. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah monitoring dan pendampingan ke Perpusdes Delarasati di Desa Klaseman Kecamatan Gending, pada Selasa (25/3/2025) lalu.

Perpusdes Delarasati merupakan penerima program replikasi mandiri tahun 2024 yang bertujuan mengoptimalkan peran perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat. 

Monitoring ini dipimpin langsung oleh Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo Abdul Ghofur bersama Plt. Kepala Bidang Pengembangan Budaya Baca dan Pelestarian Pustaka Dispersip Kabupaten Probolinggo Hesthiyono Suko Adhi serta aktivis literasi Kuswanto.

Dalam kunjungannya, Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo Abdul Ghofur menegaskan bahwa perpustakaan desa tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga berperan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Konsep inklusi sosial yang diterapkan di Perpusdes Delarasati memungkinkan masyarakat untuk mengolah informasi dari buku dan sumber digital menjadi keterampilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami memastikan bahwa perpustakaan desa ini tidak hanya memberikan akses informasi, tetapi juga membantu masyarakat mengolah informasi tersebut menjadi keterampilan nyata. Misalnya, warga di sini belajar menanam sayuran seperti tomat dan kangkung serta mengembangkan literasi keuangan, membaca, menulis dan digital,” katanya.

Menurut Ghofur, program transformasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial ini telah menunjukkan dampak positif di berbagai desa di Kabupaten Probolinggo. Sejak pertama kali dijalankan hingga tahun 2024, program ini telah direplikasi di 98 perpusdes. Rencananya pada tahun 2025 akan mereplikasi ke-11 desa baru.

"Keberhasilan program ini juga didukung oleh sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo dan komunitas literasi. Dengan adanya dukungan ini, perpustakaan desa semakin berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai pelatihan dan program interaktif," jelasnya.

Ghofur menerangkan transformasi perpustakaan desa menjadi pusat literasi inklusi sosial ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya saing. 

"Program ini tidak hanya berfokus pada membaca dan menulis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga," tegasnya.

Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan terang Ghofur, Perpusdes Delarasati diharapkan menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain dalam menerapkan konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial. 

"Ke depan, perpustakaan desa di Kabupaten Probolinggo diharapkan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan," pungkasnya. (ren/zid)