Dringu, Lensaupdate.com - Tim Fogger Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bersama dengan Pengelola Program DBD Kabupaten Probolinggo melakukan fogging di wilayah kerja (wilker) Puskesmas Dringu dan Puskesmas Tegalsiwalan, Minggu (30/3/2025). Fogging dilakukan sebagai upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD), menyusul adanya beberapa kasus DBD di kedua wilayah tersebut.
Kegiatan fogging ini dipimpin oleh Pengelola Program DBD Dinkes Kabupaten Probolinggo Sulistiani Trisnoharini bersama dengan tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Dringu dan Puskesmas Tegalsiwalan, kepala desa dan lintas sektor. Untuk di wilker Puskesmas Tegalsiwalan dilakukan di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin.
Sebelum pelaksanaan fogging, terlebih dahulu dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus yang meliputi kegiatan Menguras, Menutup dan Mendaur Ulang sampah ditambah dengan langkah-langkah pencegahan lainnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Pengelola Program DBD Kabupaten Probolinggo Sulistiani Trisnoharini mengatakan PSN 3M Plus sangat penting dilakukan untuk meminimalisir tempat perindukan nyamuk penyebab DBD.
“Kami menemukan beberapa tempat seperti ban bekas, tempat minum ternak, gentong, kamar mandi dan area lain yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti,” katanya.
Menurut Yeni, panggilan akrab Sulistiani Trisnoharini menerangkan pelaksanaan PSN 3M Plus di wilayah Puskesmas Dringu dan Puskesmas Tegalsiwalan berhasil mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat menjadi sarang nyamuk. “Dengan adanya koordinasi antara tim kesehatan dan masyarakat, aktifitas pencegahan ini berjalan lancar dan kompak,” jelasnya.
Meskipun kegiatan fogging dilakukan pada hari terakhir pada bulan puasa menjelang Hari Raya Idul Fitri, Yeni menekankan bahwa semangat untuk mencegah DBD tetap tinggi.
“Kami tetap siaga dan totalitas dalam pencegahan DBD, karena kesehatan masyarakat adalah prioritas. Kami berharap kegiatan ini membawa keberkahan dan dapat menurunkan kasus DBD di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Yeni mengajak masyarakat untuk lebih rutin melaksanakan PSN 3M Plus. Sebab dengan konsistensi, kasus DBD dapat diminimalisir. “Jika kita rutin dan istiqomah dalam melaksanakan PSN 3M Plus, Insya Allah kasus DBD di Kabupaten Probolinggo bisa teratasi,” tambahnya.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD. PSN 3M Plus menjadi langkah penting untuk mengurangi tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kejadian DBD.
“Fogging hanyalah salah satu dari banyak cara yang perlu dilakukan untuk memerangi penyebaran DBD. Meskipun fogging dapat membantu membunuh nyamuk dewasa, pencegahan yang lebih efektif dimulai dari upaya PSN 3M Plus. Dengan membersihkan lingkungan, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang sampah dengan benar, risiko penyebaran penyakit DBD dapat dikurangi secara signifikan,” pungkasnya. (put/zid)