Probolinggo, Lensaupdate.com - Kabupaten Probolinggo kembali mencatat capaian gemilang di bidang pembangunan manusia. Tahun 2025, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah ini tumbuh sebesar 1,13 persen, menjadikannya naik ke peringkat 12 besar dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Capaian tersebut menjadi tonggak penting bagi Kabupaten Probolinggo yang sebelumnya berada di jajaran bawah peringkat IPM provinsi. Kini, dengan populasi sekitar 1,15 juta jiwa berdasarkan Sensus Penduduk 2020, daerah ini berhasil menembus papan tengah dan memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, pertumbuhan IPM tahun 2025 jauh melampaui rata-rata pertumbuhan 2021–2024 yang tercatat sebesar 0,92 persen. Peningkatan ini menunjukkan kemajuan nyata dalam tiga indikator utama pembangunan manusia, yaitu kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan ekonomi.
Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau Gus Haris mengaku bersyukur atas capaian ini. Hasil tersebut tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
“Alhamdulillah, capaian ini adalah buah dari kerja nyata dan gotong royong kita semua. Peningkatan IPM yang signifikan membuktikan bahwa program layanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi mulai menunjukkan hasil yang positif,” ujarnya.
Gus Haris menegaskan, capaian tersebut bukanlah garis finish, melainkan pijakan untuk berlari lebih cepat. “Posisi ke-12 ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah fondasi utama menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri,” tambahnya.
Dalam laporan BPS Jatim, sebanyak 26 daerah mengalami percepatan pertumbuhan IPM pada tahun ini. Kabupaten Bojonegoro menduduki peringkat pertama dengan pertumbuhan 1,36 persen. Sementara Kabupaten Probolinggo mantap di posisi ke-12.
Lompatan IPM ini menjadi sinyal positif bagi arah pembangunan daerah, sekaligus memperkuat komitmen Pemkab Probolinggo dalam mengusung visi Probolinggo SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing)”, pungkasnya. (nab/zid)
