Rutan Kraksaan Perkuat Deteksi TBC Lewat Pemeriksaan Massal


Kraksaan, Lensaupdate.com - Upaya pencegahan penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan terus digencarkan oleh Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kraksaan. Melalui kegiatan Active Case Finding (ACF) atau penemuan kasus aktif Tuberkulosis (TBC) dengan metode Chest X-Ray (CXR), pihak Rutan Kraksaan melakukan pemeriksaan massal bagi warga binaan pada Rabu (15/10/2025).

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kesehatan RI melalui Public Health Tuberculosis Center (PHTC), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Puskesmas Kraksaan dan PT. Cito Putra Utama.

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 14.15 WIB di Klinik Rutan Kraksaan ini menyasar 168 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Seluruh peserta menjalani skrining gejala dan pemeriksaan rontgen dada (CXR) sebagai upaya deteksi dini TBC. Hasil awal menunjukkan dua warga binaan terduga TBC paru, yang akan segera menjalani pemeriksaan lanjutan melalui Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk memastikan diagnosis.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (Dirwatkeshab) Ditjenpas Kemenimipas RI No. PAS.06-PK.07.03-442, yang menekankan pelaksanaan deteksi TBC melalui rontgen dada di 532 Rutan, Lapas, dan LPKA di 33 Kantor Wilayah Pemasyarakatan sepanjang tahun 2025.

Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan dilakukan dengan sistem tujuh meja layanan terintegrasi. Rinciannya meliputi pendaftaran peserta oleh tim PT. Cito Putra Utama, skrining gejala oleh tenaga medis, pemeriksaan rontgen dada (CXR), identifikasi terduga TBC oleh dokter umum, pengumpulan spesimen dahak untuk pemeriksaan TCM oleh petugas Puskesmas Kraksaan, input data skrining ke sistem SITB oleh Dinkes Kabupaten Probolinggo dan pemberian konsumsi bagi peserta oleh tim vendor.

Seluruh proses berlangsung tertib, aman dan sesuai protokol kesehatan serta menjadi bagian dari langkah sistematis untuk memastikan lingkungan pemasyarakatan bebas dari risiko penularan TBC.

Kepala Rutan Kelas IIB Kraksaan Galih Setiyo Nugroho menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran kegiatan tersebut. “Kegiatan deteksi dini ini sangat penting untuk memastikan seluruh warga binaan dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit menular seperti TBC. Kami berkomitmen menjaga lingkungan Rutan Kraksaan yang sehat, aman, dan manusiawi,” ujarnya.

Galih menegaskan, kegiatan ini tidak bersifat seremonial, tetapi merupakan bagian dari strategi berkelanjutan dalam penanggulangan penyakit menular di lembaga pemasyarakatan.

“Kami akan terus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kraksaan agar pengawasan dan pengobatan bagi warga binaan yang terduga maupun terkonfirmasi TBC berjalan optimal,” tegasnya.

Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan ACF ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran warga binaan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menurut Galih, kesehatan adalah hak dasar setiap individu, termasuk bagi mereka yang sedang menjalani masa hukuman.

“Pencegahan dan penanganan penyakit menular merupakan prioritas kami. Lingkungan rutan yang sehat mencerminkan komitmen kami terhadap pemenuhan hak asasi dan pembinaan yang manusiawi,” tambahnya. 

Sementara Wakil Supervisor TB Kabupaten Probolinggo Sulistiani Trisnoharini menyampaikan kegiatan skrining massal di Rutan Kraksaan ini merupakan langkah strategis dalam penanggulangan penyakit TBC di Kabupaten Probolinggo.

“Rutan merupakan tempat dengan tingkat risiko penularan yang cukup tinggi. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mendeteksi lebih awal kasus TBC dan memastikan penanganannya berjalan tepat sasaran,” ujarnya. (nab/zid)