Tiris, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bergerak cepat menangani bencana angin kencang yang melanda Desa Segaran Kecamatan Tiris, pada Senin (13/10/2025) sore. Cuaca ekstrem disertai hujan deras tersebut mengakibatkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan di Dusun Gudang dan Dusun Paras.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00 hingga 15.30 WIB itu membuat warga panik karena angin bertiup sangat kencang hingga merusak atap rumah serta dua kandang sapi milik warga.
Berdasarkan data awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, tercatat 25 titik terdampak, dengan kerusakan ringan hingga sedang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Begitu menerima laporan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD segera menuju lokasi untuk melakukan asesmen, membantu warga dan menyalurkan bantuan darurat berupa terpal bagi rumah yang mengalami kerusakan berat.
Tak hanya BPBD, penanganan bencana ini juga melibatkan Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo melalui Tagana, Agen PB Jatim, Kepala Desa Segaran Budi Utomo dan relawan Lazizmu. Mereka bersama-sama membantu pembersihan puing, memperbaiki rumah warga dan mendirikan atap darurat menggunakan sejumlah peralatan sepert mobil APV, senter polarion dan tiga unit chainsaw untuk mempercepat proses penanganan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim ke lokasi begitu menerima laporan dari aparat desa. “Begitu kami dapat informasi, tim langsung menuju lokasi membawa perlengkapan dan logistik darurat. Respons cepat ini penting agar warga terdampak segera mendapat bantuan dan perlindungan sementara,” ujarnya.
Oemar menambahkan, peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama pada masa peralihan musim. “Kami mengimbau warga untuk memeriksa kondisi atap rumah dan pohon di sekitar tempat tinggal agar tidak menimbulkan bahaya saat angin kencang datang,” tambahnya.
Lebih lanjut Oemar menerangkan Pemkab Probolinggo telah menyiapkan tim siaga bencana yang berkoordinasi dengan kecamatan dan desa untuk memantau perkembangan cuaca serta memberikan respon cepat jika terjadi kejadian serupa.
“Kesiapsiagaan adalah kunci. Kami memastikan seluruh unsur pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat siap bergerak bila terjadi bencana,” tegas Oemar.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas kolaborasi cepat antara BPBD, Dinsos, relawan dan masyarakat dalam proses pemulihan awal. “Yang terpenting saat ini adalah memastikan warga dalam kondisi aman dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” pungkasnya. (ren/zid)