Blitar, Lensaupdate.com - Ledakan prestasi kembali datang dari cabang olahraga Muaythai Kabupaten Probolinggo. Dalam ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Muaythai Indonesia Jawa Timur 2025 yang berlangsung di Kabupaten Blitar pada 9–11 Oktober 2025, tim Muaythai Kabupaten Probolinggo tampil gemilang dengan menyabet 12 medali emas, 6 perak dan 1 perunggu sekaligus memastikan diri sebagai juara umum.
Bertanding di Gedung Kromontiko Desa Ngoran Kecamatan Nglegok, para petarung muda Kabupaten Probolinggo tampil menggila di atas ring. Kemenangan demi kemenangan membuat sorak sorai penonton bergemuruh, menandai babak baru kejayaan Muaythai dari ujung timur Jawa Timur ini.
Keberhasilan ini menjadi pencapaian tertinggi sejak Muaythai Kabupaten Probolinggo pertama kali mengikuti ajang Kejurprov. Tidak hanya mendominasi, sebagian besar atlet yang meraih medali adalah remaja usia belasan tahun.
“Atlet yang kami turunkan 90 persen berusia muda. Ini jadi bukti regenerasi kami berjalan baik. Harapannya mereka bisa tembus ke level nasional, bahkan internasional,” ujar Ketua Umum Pengkab Muaythai Indonesia Kabupaten ProbolinggoDeby Abdul Gani, penuh semangat.
Deby menyebut, torehan 12 emas ini merupakan sejarah baru bagi cabang Muaythai di Kabupaten Probolinggo. “Alhamdulillah, ini pertama kalinya kami meraih juara umum di Kejurprov. Semoga prestasi ini jadi motivasi agar Muaythai makin dicintai masyarakat,” imbuhnya.
Deretan nama peraih emas yang mengharumkan nama daerah antara lain Muhammad Riski Aditya, Muhammad Nur Rafif, Meidilla Ailya, Rini Renita, Anindya Ayu Purwa Artanti, Muhammad Ken Asyraf, Muhammad Kim Azka, Andri, Mahendra Dwi Ananda Ibrahim, Muzakki Zahran Fikri, Al Raysha Bintang Indratmadja dan Bahrudin Achmad Tariq.
Sementara 6 perak disumbangkan antara lain oleh Raihan Altaf Julio Putra, Najla Nur Salsabila, Yahya Zafitra, Derryl Davinza, Abercio Faaiq Oktovian dan M. Roihan Ikmal Maulana serta 1 perunggu oleh Achmad Robithullah.
Apresiasi tinggi juga datang dari Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan. “Prestasi ini buah dari latihan yang disiplin dan terukur. Walaupun bisa dianggap wajar anak-anak ini meraih 12 emas, tapi ini menjadi tolok ukur sejauh mana hasil kerja keras mereka,” ujarnya.
Zainul juga menegaskan pentingnya menjaga konsistensi performa. “Di Kejurnas lalu kita meraih empat emas. Maka di tingkat provinsi hasilnya harus lebih baik. Kalau justru turun, itu pertanda ada yang perlu dievaluasi,” jelasnya.
Ia berharap capaian luar biasa ini tak membuat para atlet cepat puas. “Semoga semangat mereka terus menyala hingga bisa menembus level nasional bahkan internasional. Konsistensi itu kunci,” pungkasnya. (put/zid)