Kraksaan, Lensaupdate.com – Pemerintah Kabupaten Probolinggo menerima kunjungan studi tiru dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam rangka memperkuat tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jum’at (10/10/2025) di ruang pertemuan Argopuro Kantor Bupati Probolinggo.
Rombongan dari Pemkab Bondowoso dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Fathur Rozi yang disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto. Pertemuan ini dihadiri juga oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani pengadaan barang dan jasa dari kedua daerah.
Dalam sambutannya, Sekda Bondowoso Fathur Rozi menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi merupakan upaya strategis untuk bertukar pengalaman dan mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses pengadaan pemerintah daerah. Ia menyebut tantangan yang umum dihadapi adalah penurunan pendapatan transfer serta adaptasi terhadap sistem pengadaan terbaru, khususnya Sistem Pengadaan Versi 6 yang menurutnya belum tentu lebih cepat dibanding versi sebelumnya.
“Kami menghadapi kendala tidak hanya pada sistem, tetapi juga pada proses pencairan anggaran dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di lapangan,” ujarnya. Ia juga mengakui keterbatasan personel khususnya pada jabatan fungsional pengadaan menjadi hambatan tersendiri. Namun, melalui studi tiru ini, pihaknya berharap memperoleh banyak wawasan baru dan membangun kolaborasi yang berkelanjutan, baik secara formal maupun melalui diskusi-diskusi yang lebih intensif.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menyambut baik inisiatif kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa meskipun aturan pengadaan sama, pelaksanaannya dapat berbeda antar daerah disebabkan oleh kesiapan penyedia, perubahan anggaran serta dinamika daerah masing-masing.
“Realita di lapangan sering kali berbeda, meskipun pemenang tender sudah ditetapkan, realisasi pengadaan kadang tidak sesuai harapan. Penyedia terkadang tidak siap secara teknis atau gagal memenuhi kewajiban,” jelasnya.
Sekda Ugas juga menekankan pentingnya evaluasi bersama antar daerah untuk meningkatkan kualitas pengadaan. Contohnya, pengalaman dalam pengadaan ternak bisa memberikan pembelajaran terkait perbedaan harga dan kualitas yang dapat diterapkan ke depan.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola pengadaan barang dan jasa, menjadikan proses lebih transparan, efektif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sinergi antar daerah juga dinilai penting untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Probolinggo maupun Bondowoso.
Sesi dialog terbuka menjadi bagian penting dalam pertemuan ini. Para perwakilan OPD dari kedua kabupaten berbagi tantangan teknis dalam pengadaan, membahas strategi pemenuhan regulasi, serta menggali solusi praktis untuk mengatasi hambatan di lapangan. (nab/zid)
