Kraksaan, Lensaupdate.com - Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo menyiapkan pentasyarufan senilai Rp 617.250.000 bagi ribuan penerima manfaat. Dana tersebut bersumber dari hasil pengumpulan zakat dan infak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Penyaluran bantuan akan dilakukan secara simbolis pada upacara peringatan HSN 2025 di Alun-alun Kraksaan, Rabu (22/10/2025). Bantuan disalurkan melalui tiga program unggulan, yakni Probolinggo Peduli, Probolinggo Cerdas dan Probolinggo Sehat.
Rinciannya, 500 anak yatim dan 850 santri dhuafa masing-masing menerima santunan Rp 250 ribu, sedangkan 335 marbot masjid mendapat bantuan serupa. Total nilai bantuan sosial ini mencapai Rp 421,25 juta.
Program Probolinggo Sehat juga menyalurkan bantuan sanitasi di 10 lokasi senilai Rp 40 juta, bantuan infrastruktur pendidikan di 24 lembaga dengan total Rp 120 juta serta program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Ma’had Ali untuk 20 mahasiswa dengan total Rp 30 juta. Tak ketinggalan, 20 fakir dhuafa menerima santunan Rp 300 ribu per orang.
Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Muzammil mengatakan kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian sosial Baznas dalam memperkuat peran santri dan pesantren sebagai bagian penting pembangunan daerah.
“Momentum Hari Santri Nasional menjadi saat yang tepat untuk berbagi kebahagiaan. Bantuan ini kami tujukan kepada kelompok masyarakat yang selama ini belum banyak tersentuh, seperti marbot masjid, santri dhuafa, dan anak yatim,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pendataan marbot masjid dilakukan berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Probolinggo, mencakup 325 desa dan tambahan 10 marbot dari ormas Muhammadiyah.
Selain itu, bantuan sanitasi digulirkan untuk mendukung program penurunan stunting dan TBC bekerja sama dengan Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS). “Kami berharap program ini tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tapi juga berdampak sosial dan kesehatan yang berkelanjutan. Program SKSS Ma’had Ali misalnya, kami harapkan bisa mencetak santri ahli fiqih yang siap berkontribusi untuk bangsa,” tambah Muzammil.
Menurutnya, seluruh pentasyarufan ini merupakan implementasi dari Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025, sekaligus bentuk nyata optimalisasi pengelolaan zakat untuk pemberdayaan umat.
“Semoga santunan dan bantuan ini membawa kebahagiaan bagi penerima, sekaligus menumbuhkan semangat solidaritas sosial di momentum Hari Santri Nasional,” pungkasnya. (nab/zid)
