Krejengan, Lensaupdate.com - Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau yang akrab disapa Gus Haris menyerukan pentingnya transformasi peran camat sebagai motor penggerak perubahan dan pembangunan desa di era tata kelola pemerintahan modern.
Pesan itu disampaikan dalam kegiatan pengenalan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Desa dan Kendali Pengelolaan Keuangan Desa yang digelar oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Probolinggo di Basecamp Ridho Outbound, Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Selasa (14/10/2025).
Acara ini diikuti seluruh camat se-Kabupaten Probolinggo dan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara kecamatan dan desa dalam membangun sistem pemerintahan yang transparan, efisien dan akuntabel berbasis digitalisasi layanan publik.
Dalam arahannya, Gus Haris menyebut bahwa camat harus memiliki mindset kepemimpinan baru. Camat bukan sekadar pejabat administratif, tetapi seorang pemimpin wilayah yang mampu memotivasi, mengoordinasikan dan mengeksekusi program pembangunan di tingkat akar rumput.
“Camat harus berpikir dan bertindak layaknya seorang CEO. Kecamatan itu miniatur Pemerintah Kabupaten Probolinggo, jadi camat harus bisa menggerakkan seluruh potensi di wilayahnya,” ujar Gus Haris.
Gus Haris juga menekankan agar para camat lebih sering turun langsung ke lapangan untuk memastikan kebutuhan masyarakat benar-benar terlayani. “Camat jangan hanya duduk di balik meja. Mereka harus hadir di tengah masyarakat, memahami persoalan seperti stunting, kemiskinan, kesehatan dan pengelolaan sampah. Semua itu harus ditangani cepat dan konkret,” tandasnya.
Menurut Gus Haris, peran camat selama ini sering dipandang sebelah mata, padahal posisinya sangat strategis dalam sinkronisasi program lintas sektor. Karena itu, ia menginstruksikan agar seluruh OPD menjalin kerja sama erat dengan kecamatan untuk menyatukan data, program dan arah kebijakan pembangunan.
“Camat harus kembali pada marwahnya sebagai figur strategis pemerintahan daerah. Semua OPD wajib berkolaborasi dengan kecamatan, karena di sanalah denyut pembangunan desa berawal,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga mengumumkan rencana penguatan digitalisasi pelayanan kecamatan dan peningkatan kapasitas SDM pemerintahan lokal. Ia memberi keleluasaan bagi camat untuk membentuk tim terbaik di wilayahnya agar kinerja pemerintahan bisa lebih adaptif dan profesional.
“Saya beri ruang bagi camat memilih orang-orang terbaik. Kita akan adakan pelatihan dan program retreat agar semua perangkat siap berlari menuju tata kelola yang lebih baik,” jelasnya.
Lebih jauh Gus Haris menginginkan setiap kecamatan menjadi pusat pelayanan publik yang ramah dan solutif, sebagaimana konsep Puskesmas SAE. “Kecamatan harus bisa menjadi wajah terbaik Kabupaten Probolinggo SAE. Di sana masyarakat harus merasa dilayani, bukan diladeni,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Probolinggo menunjukkan keseriusannya membangun sistem pemerintahan yang partisipatif dan berbasis teknologi. Dengan camat sebagai penggerak utama, transformasi menuju pemerintahan desa yang maju, transparan dan berdaya saing kini semakin nyata. (mel/fas)
