Kraksaan, Lensaupdate.com - Upaya memperkuat budaya riset dan inovasi terus dilakukan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo. Melalui kolaborasi dengan Aliansi Inovator dan Peneliti Probolinggo (AIPRO) serta Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong, Bapelitbangda menggelar kegiatan Sekolah Riset di ruang pertemuan Bapelitbangda, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Alfiatul Khoiriyah selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Hifdil Islam selaku Ketua AIPRO serta H. Imam Bukhori selaku Ketua Program Studi PAI Pascasarjana Unzah Genggong.
Melalui program ini, peserta mendapatkan materi mendalam tentang metodologi penelitian, strategi publikasi ilmiah dan penguatan kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo Alfiatul Khoiriyah menegaskan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam membangun ekosistem riset yang berkelanjutan.
“Sekolah Riset ini menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Menurutnya, hasil riset yang baik akan menjadi pijakan penting bagi pemerintah daerah dalam mengambil keputusan berbasis data dan inovasi.
“Kami ingin penelitian di daerah tidak berhenti pada laporan, tetapi bisa diterjemahkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Alfi berharap melalui kegiatan ini akan lahir lebih banyak peneliti muda dan inovator daerah yang mampu menghasilkan karya riset yang aplikatif serta berkontribusi langsung terhadap pembangunan.
“Ini adalah langkah strategis untuk mendorong transformasi Kabupaten Probolinggo menjadi daerah yang inovatif, kolaboratif dan berdaya saing berbasis pengetahuan,” tegasnya.
Sementara Ketua AIPRO, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Hifdil Islam, menilai kegiatan Sekolah Riset ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring peneliti dan memperluas kolaborasi lintas sektor.
“Kami mendorong agar para peserta mampu menghasilkan riset yang aplikatif, yang benar-benar bisa memberikan dampak langsung bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan H. Imam Bukhori dari Unzah Genggong. Ia mengapresiasi langkah Bapelitbangda dalam mempertemukan dunia akademik dengan pemerintah daerah.
“Kolaborasi seperti ini perlu dijaga dan diperluas, agar hasil penelitian di kampus tidak hanya berhenti di ruang akademik, tetapi bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Dengan adanya program Sekolah Riset ini, Bapelitbangda berharap sinergi antara akademisi, komunitas peneliti dan pemerintah daerah semakin solid dalam menghadirkan inovasi berbasis kebutuhan lokal menuju Kabupaten Probolinggo yang unggul dan berdaya saing melalui riset dan inovasi. (nab/zid)
