Mahasiswa Unitomo Gelar Expo KKN Tematik Desa Wisata Aman Bencana


Krejengan, Lensaupdate.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menggelar expo KKN Tematik Desa Wisata Aman Bencana di Kantor Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo, Rabu (20/8/2025).

Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa KKN di 17 desa di Kecamatan Krejengan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mewakili Bupati Probolinggo didampingi anggota TP2D Kabupaten Probolinggo, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief, Camat Krejengan Bambang Heriwahjudi bersama Forkopimka Krejengan dan Kepala Desa se-Kecamatan Krejengan.

Dari pihak Unitomo hadir Wakil Rektor I Dr. Amirul Mustofa, Wakil Rektor II Dr. Sucipto, Wakil Rektor III Dr. Suyanto, Ketua LPPM Prof. Nur Sayidah, Dekan FIA Dr. Priyanto, Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Dr. Sapto Pramono dan Kepala Bidang Penelitian Litafira Shahadayanti.

Kegiatan ini diisi dengan penampilan Tari Kasomber serta pemaparan program unggulan masing-masing desa. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan pengumuman dan penyerahan hadiah kelompok terbaik. Sekaligus penanaman bibit pohon secara simbolis oleh Sekda Ugas dan Camat Krejengan Bambang Heriwahjudi di area belakang Kantor Kecamatan Krejengan. 

Ketua LPPM Unitomo Prof. Nur Sayidah menyampaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) di Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam pembangunan desa. Apresiasi dan ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini sejak dimulai pada 11 Agustus 2025.

“Kami sangat bersyukur atas sambutan hangat dari para kepala desa, Forkopimka Krejengan, BPPD Jawa Timur, BPBD Kabupaten Probolinggo serta masyarakat setempat. Adik-adik mahasiswa telah menjalankan program yang memberi dampak, seperti pemetaan rawan bencana di 17 desa dan penanaman 200 bibit pohon,” ujarnya.

Prof. Sayidah juga menyoroti semangat kolaborasi yang terjalin, mulai dari proses penjemputan mahasiswa oleh warga hingga dukungan fasilitas dari Kapolsek Krejengan untuk posko KKN. “Ini bukan akhir dari pengabdian, melainkan awal keterlibatan lebih lanjut mahasiswa dalam pembangunan desa,” tambahnya.

Lebih lanjut Prof. Sayidah berharap hasil KKN, termasuk peta rawan bencana yang telah disebar ke desa-desa bisa menjadi alat bantu mitigasi ke depan. “Semoga Unitomo terus memberi manfaat dan dampak positif bagi masyarakat,” harapnya.

Sementara Wakil Rektor I Unitomo Dr. Amirul Mustofa menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan KKN di Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo.

“Unitomo berkomitmen menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai lokasi tetap KKN, seiring dengan program percepatan pembangunan desa yang kami dukung penuh. Unitomo telah menjalin kerja sama strategis, termasuk penandatanganan MoU dengan Kementerian PMK yang mendorong peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan desa,” ungkapnya.

Menurut Dr. Amirul, Unitomo bukan perguruan tinggi kecil. “Kami peringkat 79 nasional dan ke-8 di Jawa Timur dengan 9 fakultas dan 29 prodi. Potensi besar ini akan terus kami arahkan untuk menguatkan peran perguruan tinggi dalam pembangunan desa,” jelasnya.

Dr. Amirul berharap kerja sama ini dapat terus tumbuh dan membawa dampak nyata bagi masyarakat. “KKN ini bukan akhir, tapi awal dari sinergi jangka panjang antara Unitomo dan Kabupaten Probolinggo,” tambahnya.

Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) di Kecamatan Krejengan. Kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam membangun kesadaran dan ketahanan terhadap bencana.

“Saya sangat terkesan dengan program-program KKN yang sudah dilaksanakan. Salah satunya radar cuaca sederhana yang dibuat mahasiswa, ini terlihat sepele, tapi sangat bermanfaat untuk kesiapsiagaan bencana. Kita tahu, musibah seperti banjir bisa menimbulkan kerugian besar, termasuk menguras anggaran daerah,” katanya.

Sekda Ugas juga mengapresiasi pendekatan edukatif yang dilakukan mahasiswa kepada anak-anak dan masyarakat, termasuk dalam hal pengelolaan sampah. “Masalah sampah ini menjadi salah satu isu penting. Dengan edukasi yang dilakukan, masyarakat mulai sadar bahwa sampah bisa menjadi penyebab bencana, seperti banjir akibat saluran tersumbat,” jelasnya.

Menurut Sekda Ugas, KKN adalah kesempatan belajar yang sesungguhnya bagi mahasiswa. “Teori di kampus belum tentu bisa diterapkan 100 persen di lapangan. Di sini, adik-adik belajar langsung menghadapi kondisi nyata, menyesuaikan dan mencari solusi. Ini adalah pengalaman berharga,” tambahnya.

Sekda Ugas mengajak Unitomo untuk terus menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai mitra strategis dalam program pengabdian masyarakat. “Kami siap menyambut kembali mahasiswa Unitomo. Terima kasih atas dedikasi dan semangatnya. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan membawa keberkahan bagi kita semua,” pungkasnya. (nab/zid)