KIHT Kabupaten Probolinggo Dikunjungi Ketua BPKN RI dan Investor China


Paiton, Lensaupdate.com - Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) Dr. Muhammad Mufti Mubarok bersama investor Penanaman Modal Asing (PMA) dari China mengunjungi Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kabupaten Probolinggo di Desa Sumberrejo Kecamatan Paiton, Senin (11/8/2025).


Kunjungan ini merupakan langkah konkret untuk mendorong investasi asing langsung di sektor hasil tembakau di wilayah timur Kabupaten Probolinggo. Turut hadir dalam penyambutan, Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo Saiful Farid Cahyono Bakti bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.


Ketua BPKN RI Dr. Muhammad Mufti Mubarok menilai KIHT Kabupaten Probolinggo memiliki potensi strategis untuk berkembang menjadi pusat produksi rokok dan cerutu nasional. Dengan legalitas yang telah jelas dan bangunan fisik yang telah rampung, sangat penting untuk mempercepat pemanfaatan kawasan KIHT.


“Potensinya besar, legalitas sudah jelas, tinggal pengembangan lanjutan. Kami berharap tahun ini sudah bisa berjalan. Kenapa tidak menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai pusat cerutu nasional? Cerutu itu ada yang harganya puluhan juta. Ini peluang besar,” ungkapnya.


Dalam kesempatan tersebut, Mufti Mubarok mendorong agar Kabupaten Probolinggo bisa mengambil posisi strategis dalam industri cerutu nasional. Peluang besar untuk menciptakan produk cerutu berkelas tinggi dengan merek lokal. “Bayangkan jika ada cerutu merek Proko dari Kabupaten Probolinggo, kenapa tidak? Tembakaunya sudah ada, tinggal branding dan pengembangan produk,” tambahnya.


Menurutnya, tantangan industri tembakau saat ini adalah tingginya persaingan antar pabrik besar yang tidak mau berkolaborasi dengan pelaku kecil. “Kehadiran investor asing ini kami nilai bisa menjadi jembatan penting untuk memperluas akses pasar bagi petani tembakau dan pelaku industri lokal,” terangnya.


Sementara Sekretaris DKUPP Kabupaten Probolinggo Saiful Farid Cahyono Bakti mengatakan kehadiran investor dari China sangat disambut baik karena mampu mempercepat pemanfaatan fasilitas KIHT, khususnya oleh pelaku industri rokok skala kecil dan menengah (IKM).


“Kami berharap investor asing ini dapat menjadi motivator bagi pelaku IKM rokok, khususnya di Kecamatan Paiton. Kehadiran mereka bisa mempermudah akses ke kawasan ini karena proses perizinan akan difasilitasi oleh investor,” ungkapnya.


Saiful menambahkan tujuan awal pembangunan KIHT adalah untuk mendukung legalisasi usaha rokok kecil, termasuk dalam kepengurusan pita cukai. Dengan dukungan investor, para pelaku usaha tidak perlu lagi bersusah payah mengurus izin sendiri. “Dengan sistem seperti ini, pelaku IKM bisa fokus memproduksi rokok legal tanpa harus repot soal administrasi,” pungkasnya. (ren/zid)