TP PKK Desa Kedawung Dorong UMKM Lewat Jamu Tradisional


Kuripan, Lensaupdate.com - Tim Penggerak PKK Desa Kedawung Kecamatan Kuripan terus menggalakkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan UMKM berbasis pangan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (25/6/2025) di Balai Desa Kedawung Kecamatan Kuripan dengan diikuti oleh 30 anggota TP PKK Desa Kedawung.

Pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam mengangkat potensi lokal menjadi produk bernilai jual tinggi. Dengan menggandeng narasumber Susiati, para peserta dilatih memproduksi minuman tradisional seperti jamu beras kencur, sinom dan kunyit asam. Produk-produk ini dinilai tidak hanya memiliki khasiat kesehatan, tetapi juga peluang pasar yang besar di era gaya hidup sehat.

Ketua TP PKK Kecamatan Kuripan Nancy Taufiq mengatakan kegiatan ini bukan sekedar pelatihan keterampilan, melainkan bagian dari strategi penguatan ekonomi keluarga. “Kami ingin ibu-ibu PKK tidak hanya andal dalam urusan rumah tangga, tetapi juga mampu menjadi pelaku usaha yang mandiri dan produktif,” katanya.

Menurut Nancy, pengembangan UMKM berbasis pangan lokal menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga sekaligus melestarikan budaya konsumsi produk herbal tradisional yang kini kembali digemari masyarakat.

“Pelatihan ini dirancang untuk membentuk pola pikir kewirausahaan agar para peserta bisa melihat peluang dan menjadikannya usaha yang berkelanjutan. Kami optimis, dari sini akan muncul pengusaha-pengusaha baru yang mampu mengangkat potensi Desa Kedawung ke tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Dengan pelatihan ini, TP PKK Desa Kedawung berharap dapat menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan perempuan, terutama ibu rumah tangga agar lebih berdaya secara ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga selaras dengan program nasional dalam mendukung kemandirian ekonomi desa melalui sektor UMKM.

“Ke depan, hasil dari pelatihan ini akan dibina lebih lanjut, termasuk kemungkinan menjalin kemitraan dengan koperasi, pasar lokal dan pelaku e-commerce untuk memperluas distribusi produk,” terangnya.

Selama sesi pelatihan, peserta tidak hanya diajarkan teknik meracik jamu, tetapi juga diberi pemahaman mengenai pentingnya branding produk, pengemasan menarik hingga pemasaran melalui media sosial. Hal ini penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk kalangan muda yang kini mulai melirik produk-produk alami.

Sementara narasumber Susiati menjelaskan jamu tradisional seperti beras kencur, sinom dan kunyit asam memiliki nilai jual tinggi apabila dikemas dan dipasarkan dengan baik. “Pasarnya terbuka luas, apalagi tren kembali ke produk alami sedang berkembang. Yang dibutuhkan tinggal kemauan dan kreativitas dari para pelaku usaha,” ungkapnya. (put/fas)