Kraksaan, Lensaupdate.com – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Probolinggo menggelar tasyakuran kelulusan angkatan ke-30 masa pelajaran 2024-2025 di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Kamis (19/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Plh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Moh. Sa’dun, Kepala MTsN 2 Probolinggo Ernawiyadi bersama jajaran guru dan para wali murid.
Acara dibuka dengan penampilan seni budaya dari para siswa yang menampilkan keberagaman dan bakat luar biasa yang telah diasah selama menempuh pendidikan. Selain itu, siswa-siswi berprestasi juga mendapatkan penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi dari pihak sekolah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ menyampaikan ucapan selamat dan harapan besar bagi para lulusan. Kelulusan ini bukanlah garis finish, melainkan gerbang pembuka untuk memasuki tantangan pendidikan yang lebih tinggi.
“Pendidikan adalah pondasi peradaban. Bekal iman dan ilmu harus terus ditingkatkan. Saya yakin, para lulusan MTsN 2 Probolinggo memiliki potensi besar untuk membangun masa depan yang gemilang,” katanya.
Wabup Fahmi juga menyinggung pentingnya keterampilan dan karakter dalam menghadapi perkembangan zaman. “Dunia pendidikan kini dituntut untuk tidak hanya mencetak lulusan berijazah, tapi juga memiliki nilai-nilai akhlak yang kuat,” tegasnya.
Sementara Kepala MTsN 2 Probolinggo Ernawiyadi mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya atas terselenggaranya acara yang penuh kehangatan ini. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak, terutama pemerintah daerah yang telah memberikan dukungan, termasuk kemudahan penggunaan Gedung Islamic Center Kota Kraksaan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wakil Bupati dan seluruh stakeholder. Ini bukan hanya momen kelulusan, tapi perayaan kerja keras siswa, guru dan orang tua. Saya berharap siswa-siswi kami terus bermimpi dan tidak menyerah mengejar masa depan,” ungkapnya.
Ernawiyadi menekankan bahwa kelulusan bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal langkah untuk menuju ke jenjang pendidikan berikutnya. “Saya mengajak untuk tidak terlalu bergantung pada latar belakang ekonomi keluarga, karena semangat, kerja keras dan doa adalah kunci utama menuju keberhasilan,” terangnya.
Sedangkan Plh Kepala Kantor Kemenag Probolinggo Moh. Sa’dun memberikan gambaran madrasah sebagai tempat reparasi yang memoles karakter anak-anak. Namun, setelah lulus, tanggung jawab tersebut berpindah penuh kepada orang tua.
“Kalau anak sulit bangun Subuh, jangan dibiarkan. Itu seperti rumah yang terbakar dan anak tertidur di dalamnya. Kita harus tegas dalam mendidik, terutama dalam hal salat dan tata krama,” ujarnya.
Menurut Moh. Sa’dun, akhlak dan ibadah adalah dua aspek yang tidak boleh lepas dari proses pendidikan, baik di madrasah maupun di rumah. “Orang tua harus melanjutkan peran pembentukan karakter yang selama ini telah dirintis oleh para guru,” pungkasnya. (nab/zid)