IDI Kabupaten Probolinggo Bersama 15 Organisasi Profesi Kesehatan Gelar Bakti Sosial Kolaboratif


Banyuanyar, Lensaupdate.com - Dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia ke-117 dan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Probolinggo bersama dengan 15 organisasi profesi kesehatan lainnya se-Kabupaten Probolinggo menggelar bakti sosial kolaboratif di Desa Gunung Geni Kecamatan Banyuanyar, Senin (9/6/2025).

Kegiatan ini melibatkan 16 organisasi profesi kesehatan meliputi IDI, IIDI, PDGI, PPNI, IBI, IAI, PATELKI, Persagi, PTGMI, HAKLI, PPPKMI, PAFI, PARI, PORMIKI, IFI dan IKATEMI. Selain itu, lima rumah sakit (RSUD Waluyo Jati, RS Rizani, RS Graha Sehat, RS Fatimah dan RSUD Tongas), dua puskesmas (Puskesmas Banyuanyar dan Puskesmas Klenang Kidul), Klinik Nurrizma dan Universitas Hafshawaty Zainul Hasan (Unhaza) Genggong.

Bakti sosial ini menyediakan berbagai layanan kesehatan gratis diantaranya pemeriksaan kesehatan umum dan pengobatan gratis, pemeriksaan gigi dan konsultasi gizi, pemeriksaan status gizi dan edukasi kesehatan mengenai stunting, pola hidup sehat serta penyakit tidak menular, pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol, pembagian obat dan vitamin, pemeriksaan kehamilan dan edukasi ibu hamil, pembagian sembako dan bingkisan kepada anak-anak serta pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.

Kegiatan baksos kolaboratif ini diikuti oleh sekitar 700 peserta, terdiri dari 100 tenaga kesehatan dan 600 masyarakat umum, terutama dari kalangan kurang mampu di Desa Gunung Geni Kecamatan Banyuanyar.

Ketua IDI Cabang Kabupaten Probolinggo dr. Syahrudi menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian tenaga kesehatan kepada masyarakat dan sinergi antar profesi kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Probolinggo.

“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat kurang mampu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan serta menjalin hubungan yang lebih erat antara tenaga kesehatan dan masyarakat,” katanya.

Menurut Syahrudi, kesehatan merupakan aspek penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. “Kegiatan ini diharapkan dapat mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat,” harapnya.

Sementara Camat Banyuanyar Hudan Kurniawan mengapresiasi kegiatan bakti sosial ini dan berharap dapat mempererat hubungan antara masyarakat dan tenaga kesehatan. “Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Gunung Geni,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo berharap kolaborasi antar organisasi profesi kesehatan ini dapat terus digelorakan untuk meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan. “Pemerintah Daerah berkomitmen untuk memperkuat fokus kepada pencegahan dan aktif turun ke masyarakat untuk program preventif,” ungkapnya.

Menurut Hariawan, Bupati Probolinggo sebelumnya telah meluncurkan satgas prioritas pembangunan Kabupaten Probolinggo. Yakni, Satgas Kemiskinan, Satgas Infrastruktur dan Satgas Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

“Anggota dari satgas ini tidak hanya berasal dari unsur pemerintahan, tetapi juga dari organisasi masyarakat, organisasi profesi kesehatan dan lembaga pendidikan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan di Kabupaten Probolinggo melalui kolaborasi dan kebersamaan,” terangnya.

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, Kabupaten Probolinggo masih menghadapi tantangan di bidang kesehatan seperti tingginya angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). 

“Selain itu, angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo juga masih berada di posisi empat tertinggi di Jawa Timur. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo juga masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Hariawan menerangkan kegiatan bakti sosial ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan sosial di Kabupaten Probolinggo. “Melalui kolaborasi antar organisasi profesi kesehatan, pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (mel/fas)