Sukapura, Lensaupdate.com - Amfiteater Jembatan Kaca Seruni Point di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Bromo Sunset Music and Culture Jilid 3, Sabtu (27/6/2025). Acara ini memadukan keindahan alam Bromo dengan kekayaan seni budaya lokal dalam suasana menjelang senja yang syahdu.
Acara sore itu menarik ribuan pengunjung yang telah memadati kawasan jembatan kaca sejak siang. Bahkan area parkir yang disediakan tidak mampu menampung kendaraan yang terus berdatangan hingga menjelang petang, menandakan antusiasme masyarakat dan wisatawan terhadap sajian budaya di jantung pariwisata Kabupaten Probolinggo.
Gelaran kali ini menghadirkan grup musik Tukang Tabuh yang menyuguhkan lagu-lagu berbahasa Jawa dan etnis bernuansa modern, mengajak pengunjung ikut bergoyang dan bernyanyi bersama. Puncak penampilan ditutup oleh Sanggar Seni Barya Gantari PGRI Leces, yang membawakan tari tradisional serta sendratari “Halimun Argopuro” dengan penuh penghayatan dan semangat pelestarian budaya.
Acara turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Probolinggo Juwono Prasetijo Utomo, Kepala Disporapar Heri Mulyadi serta sejumlah kepala OPD dan camat se-Kabupaten Probolinggo.
Sekda Ugas Irwanto menyatakan bahwa acara ini merupakan salah satu implementasi dari program SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing) yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui promosi budaya dan pariwisata.
“Bromo Sunset Music and Culture telah menjadi magnet wisata baru di Seruni Point. Setiap bulannya selalu memberikan kejutan dengan penampilan seni yang memikat. Semoga dengan adanya kegiatan ini, pariwisata dan ekonomi masyarakat sekitar Bromo makin SAE,” ujar Ugas.
Sementara Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi menambahkan bahwa gelaran ini juga menjadi bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pelaku seni dan budaya lokal serta mendorong berkembangnya ekonomi kreatif.
“Ini bukan hanya soal hiburan, tetapi juga panggung bagi seniman daerah untuk mengekspresikan kreativitasnya dan sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” tegas Heri.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Ugas juga mengukuhkan anggota Forum Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Probolinggo, menandai komitmen berkelanjutan pemerintah daerah dalam membina sektor kreatif dan budaya.
Dengan kolaborasi apik antara alam, budaya dan komunitas kreatif, Bromo Sunset Music and Culture terbukti menjadi ajang yang tidak hanya memikat wisatawan, tapi juga menguatkan identitas budaya lokal dan membangkitkan potensi ekonomi masyarakat. (put/zid)