Pemkab Probolinggo Berikan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini untuk Pelajar SMP


Kraksaan, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo kembali menegaskan komitmennya dalam upaya pencegahan perkawinan usia dini di wilayahnya. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk.dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Pemkab menggelar sosialisasi virtual bertajuk “Mencegah Perkawinan Anak” pada Senin (5/5/2025).


Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan Jabung 3 Kantor Bupati Probolinggo ini diikuti oleh siswa-siswi tingkat SMP se-Kabupaten Probolinggo dan jajaran Tim Penggerak PKK kecamatan. Sosialisasi ini menjadi bagian dari gerakan kolaboratif untuk melindungi anak-anak dari praktik pernikahan dini yang masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Probolinggo.

Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo.Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, S.E., mengapresiasi antusiasme peserta serta dukungan dari berbagai pihak yang turut menyukseskan agenda ini.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Kegiatan ini berjalan baik berkat sinergi dan tekad kita bersama untuk menyongsong masa depan anak-anak kita agar mereka memahami pentingnya menjauhi dampak negatif dari pernikahan dini," katanya.

Ning Marisa menambahkan semangat para pelajar dalam mengikuti sosialisasi ini sangat membanggakan. “Anak-anak sangat antusias, terutama saat sesi tanya jawab. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, tidak semua pertanyaan bisa kami jawab langsung. Tapi seluruh masukan dan pertanyaan itu akan kami jadikan bahan evaluasi dan pengembangan program ke depan,” jelasnya.

Lebih lanjut Ning Marisa mengajak seluruh siswa untuk terus fokus belajar dan mengembangkan potensi diri. Pendidikan adalah kunci utama untuk meraih masa depan yang lebih cerah dan menjadi bagian dari generasi emas Indonesia tahun 2045.

“Anak-anak adalah aset bangsa. Kalian adalah generasi masa depan. Tetaplah semangat belajar dan jauhi pernikahan dini agar bisa menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045,” pesannya.

Sementara Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin mengungkapkan sosialisasi ini merupakan bagian dari program prioritas Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris dalam mendukung pembangunan manusia sejak usia dini.

Hudan menjelaskan upaya pencegahan perkawinan anak dilakukan melalui pendekatan regulatif, edukatif dan layanan langsung kepada masyarakat. Salah satunya dengan diterbitkannya Perda Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Perlindungan Anak dan Pembentukan Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak.

“Pemerintah daerah hadir melalui berbagai inisiatif seperti MoU dengan Pengadilan Agama, layanan konseling Puspaga ‘Rumah Permata Hati’ dan penguatan peran PKK dalam edukasi berbasis keluarga,” jelasnya.

Dari sektor pendidikan, Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Amik Mutammimah menyoroti dampak buruk pernikahan dini terhadap perkembangan akademik anak.

“Anak yang menikah di usia dini cenderung mengalami putus sekolah, masalah kesehatan reproduksi dan tekanan psikologis karena belum siap secara mental dan emosional,” ungkapnya.

Amik menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong siswa untuk menyelesaikan pendidikan mereka hingga tuntas sebagai bekal kehidupan yang lebih mandiri dan berkualitas.

Menariknya, dalam sesi tanya jawab, salah satu siswa SMPN 2 Maron Manda bertanya tentang bagaimana cara menyampaikan kepada orang tua terkait bahaya pernikahan dini. Pertanyaan ini dijawab oleh perwakilan TP PKK bahwa proses edukasi juga harus dilakukan di lingkungan keluarga, termasuk melalui jalur PKK desa dan kecamatan.

Melalui kegiatan ini, Pemkab Probolinggo berharap sinergi antarinstansi dan peran keluarga dapat semakin diperkuat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi langkah strategis dalam mendukung tujuan jangka panjang pembangunan sumber daya manusia unggul, sebagaimana diamanatkan dalam visi Indonesia Emas 2045. (nab/zid)