Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar diseminasi Training of Trainer (ToT) modul ketahanan air untuk guru Sekolah Dasar (SD), Selasa (27/5/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pendidikan lingkungan hidup berbasis kearifan lokal dan tantangan global.
Sebanyak 24 peserta hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) di tiap kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Masing-masing Korwil didampingi satu guru terpilih yang telah melalui proses seleksi oleh tim modul ketahanan air.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi melalui Analis Kebijakan Muda Like Widyawati mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas guru SD dalam mengintegrasikan isu ketahanan air ke dalam proses belajar-mengajar. Tidak hanya memberikan pemahaman teoretis, program ini juga membekali para guru dengan pendekatan pedagogis yang relevan untuk diterapkan secara kontekstual di sekolah masing-masing.
“Melalui modul ini, kami berharap guru tidak hanya memahami konsep ketahanan air, tapi juga mampu menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan. Ini merupakan bagian dari pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup,” katanya.
Menurut Like, program pelatihan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam membentuk generasi muda yang peduli terhadap pelestarian sumber daya air. “Ketahanan air merupakan isu krusial yang perlu dikenalkan sejak dini kepada siswa sebagai bagian dari upaya menciptakan budaya hemat air dan peduli lingkungan,” jelasnya.
Like menerangkan diseminasi ToT modul ketahanan air ini diharapkan mampu membentuk komunitas guru yang menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Dengan adanya jaringan pendidik yang terlatih dan memiliki visi keberlanjutan, pendidikan lingkungan hidup akan lebih mudah diimplementasikan secara berkelanjutan.
“Kami ingin para guru menjadi motor penggerak yang aktif dan kreatif dalam menerapkan materi ini di kelas. Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga membawa dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa dan keluarganya,” tambahnya.
Dalam jangka panjang terang Like, Disdikdaya Kabupaten Probolinggo menargetkan terciptanya ekosistem belajar yang berwawasan lingkungan dan ketahanan air. Program ini juga terbuka untuk dikembangkan ke jenjang pendidikan lainnya serta diintegrasikan dengan kurikulum merdeka yang tengah diterapkan di berbagai sekolah.
“Kesuksesan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, guru dan masyarakat sangat dibutuhkan agar pendidikan ketahanan air dapat diterapkan secara konsisten dan menyeluruh,” pungkasnya. (nab/zid)