Bupati Haris dan Wabup Fahmi Ngantor di Kecamatan Maron


Maron, Lensaupdate.com - Program “Ngantor di Kecamatan” Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo pada Senin (26/5/2025) berlangsung di Kecamatan Maron. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE dan Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ.

Turut mendampingi sejumlah anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Seperti biasa, kegiatan ini diawali dengan penyambutan oleh di Kantor Kecamatan Maron untuk dilakukan dialog antara Bupati Haris dan Wabup Fahmi dipandu oleh Sekda Ugas bersama dengan kepala desa dan beberapa unsur di Kecamatan Maron. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi masyarakat di Kecamatan Maron dan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha di Kecamatan Maron.

Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan program Bupati dan Wakil Bupati Ngantor di Kecamatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo ini menjadi yang pertama yang diterapkan di Indonesia. Dimana Bupati, Wabup, Sekda dan seluruh Kepala OPD benar-benar bekerja dari kantor Kecamatan.

“Hari ini semua pejabat mulai dari Bupati, Wabup, Sekda dan seluruh Kepala OPD benar-benar pindah dan ngantor di Kecamatan Maron. Konsep ini akan dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan membangun empati serta menumbuhkan komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat. Program ini juga menjadi media pencatatan aspirasi yang akan dijadikan dasar dalam perumusan kebijakan berikutnya,” katanya.

Menurut Bupati Haris, rencana strategis berupa pengembangan produk unggulan desa melalui satu desa satu produk unggulan atau One Village One Product. Dimana desa-desa di Kabupaten Probolinggo harus mempunyai identitas ekonomi. Produk unggulan desa akan menjadi fondasi pengembangan UMKM yang lebih terstruktur.

“Sebagai tindak lanjutnya, seluruh ASN dan PPPK di Kabupaten Probolinggo diwajibkan untuk membeli produk-produk UMKM lokal. Hal ini merupakan sebuah langkah nyata mendukung ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Dalam bidang pariwisata jelas Bupati Haris, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menargetkan pengembangan 100 desa wisata yang akan diintegrasikan dengan penyelenggaraan Seven League Festival Probolinggo Paradise 2025. Kegiatan ini akan digelar selama tujuh hari dengan melibatkan tujuh danau dan tujuh air terjun sebagai lokasi utama kegiatan.

“Kegiatan seperti trail running, off-road dan panjat tebing internasional akan menghiasi festival tersebut. Harapannya event ini menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri, khususnya dari Jakarta dan mancanegara. Kami ingin orang yang datang ke Kabupaten Probolinggo, menginap dan membelanjakan uangnya di sini," terangnya.

Terkait dengan isu keamanan terang Bupati Haris, Bupati Haris menyampaikan perlunya menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan melalui revitalisasi pos kamling. Sebab keamanan desa tidak bisa hanya dibebankan pada polisi atau TNI, tapi juga butuh partisipasi masyarakat.

“Selain itu, peningkatan infrastruktur seperti jalan, penerangan jalan umum (PJU) dan akses ke lokasi wisata menjadi target utama percepatan pembangunan. Kami juga mengajak dunia swasta untuk berinvestasi lebih aktif guna membuka lapangan pekerjaan baru tanpa membebani APBD,” tegasnya.

Sementara Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ menyoroti pentingnya kesejahteraan guru swasta dan guru madrasah. Keterbatasan anggaran seharusnya diimbangi dengan inovasi kebijakan. “Kami akan mendorong agar guru madrasah juga diperhatikan, meskipun secara struktural mereka berada di bawah Kementerian Agama,” ujarnya.

Wabup Fahmi berharap agar kepala desa mulai aktif mengembangkan potensi lokal, termasuk sektor pertanian dan perdagangan yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi desa. Termasuk melakukan pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di desa yang sudah menjadi kewajibannya. “Jangan hanya menuntut hak, tapi juga tunaikan kewajiban. Kalau pajak dibayar tepat waktu, manfaatnya akan kembali ke masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut Wabup Fahmi mengharapkan kepada para anggota DPRD Kabupaten Probolinggo agar Perda Fasilitasi Pesantren segera dibahas. “Paling tidak ini akan menjadi kado istimewa untuk Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2025 mendatang,” tambahnya.

Selanjutnya kunjungan lapang ke beberapa titik di wilayah Kecamatan Maron dibagi menjadi 3 (tim) yang dipimpin oleh Bupati Haris, Wabup Fahmi dan Ning Marisa. Bupati Haris mengawali kunjungannya ke Puskesmas Maron yang akan menjadi rumah sakit tipe D tahun 2026 dan kunjungan ke lokasi pengganti Puskesmas Maron di SMPN 1 Maron di Desa Maron Wetan.

Dari Puskesmas Maron, Bupati Haris melanjutkan kunjungannya ke peternakan bebek dan peresmian lumbung pangan di Desa Maron Kulon dan meninjau jalan alternatif Pasa Maron.

Usai ishoma, Bupati Haris melanjutkan peninjauan ke peternakan kambing/sapi Desa Brabe (Maha Jaya) dan kunjungan ke BUMDes Kafe Dam 8. Serta ke UMKM penetasan bebek Desa Satreyan.

Sementara Wabup Fahmi dari Kantor Kecamatan Maron melakukan kunjungan ke sentra peternakan yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Puspan. Dilanjutkan dengan tinjauan ke Puskesmas Suko dan lokasi pengganti Puskesmas Suko. Serta dialog tentang pertanian edamame dan okra di Balai Desa Suko.

Di sisi lain, Ning Marisa mengawali kunjungannya dengan menyapa siswa dan siswi TK Wijaya Kecamatan Maron. Dilanjutkan kunjungan ke Puskesmas Maron untuk memberikan pembinaan PKK dan pemberian sertifikat imunisasi dasar lengkap dan ASI Eksklusif serta kunjungan ke pelayanan calon pengantin, ibu hamil dan pemasangan implant.

Dari Puskesmas Maron, Ning Marisa melanjutkan kunjungan ke Desa Wonorejo untuk mengunjungi kegiatan sosialisasi pembiayaan UMKM, kunjungan ke lembaga Taman Bermain (PAUD) dan TK Desa Wonorejo, pemeriksaan kesehatan gratis (Rumah Kayu Pak Hadi) dan kunjungan ke UMKM garmen/konveksi (Bara) Desa Wonorejo.

Dari Desa Wonorejo, Ning Marisa melanjutkan kunjungan untuk meninjau kerajinan sandal di Desa Brani Wetan dan pelatihan daur ulang sampah bersama PT POMI di Balai Desa Brani Wetan. Kunjungan ini diakhiri dengan kegiatan peresmian Gedung Graha Kedaton di Kecamatan Maron. (ren/zid)