Kraksaan, Lensaupdate.com - Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan dan Hari Ibu ke-97, DWP Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar seminar kesehatan tulang guna meningkatkan kesadaran perempuan akan pentingnya menjaga tulang sejak dini.
Kegiatan yang mengambil tema “Stronger Bones for Better Life” ini digelar di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Senin (29/12/2025). Seminar menghadirkan narasumber Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi dr. Tofan Margaret Dwi Saputra, Sp.OT, yang menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini.
Seminar yang diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota DWP Dinkes Kabupaten Probolinggo ini dihadiri Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Umi Haniah Fahmi AHZ, Ketua DWP Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto, para Ketua DWP OPD Kabupaten Probolinggo, Ketua DWP RSUD dan Puskesmas serta Ketua DWP Dinkes Kabupaten Probolinggo Alifia Maharani Hariawan Dwi Tamtomo.
Kegiatan diawali dengan penampilan Tari Adu Manis dari SMP Negeri 1 Kraksaan serta dimeriahkan dengan fashion show batik yang menampilkan karya batik Dewi Rengganis dari Desa Jatiurip Kecamatan Krejengan.
Ketua DWP Dinkes Kabupaten Probolinggo Alifia Maharani Hariawan Dwi Tamtomo menyampaikan seminar ini merupakan wujud kepedulian DWP Dinkes terhadap peningkatan pengetahuan dan kesadaran kesehatan, khususnya kesehatan tulang bagi perempuan dan ibu.
“Kegiatan seminar ini kami selenggarakan sebagai bentuk kepedulian Dharma Wanita Persatuan Dinas Kesehatan terhadap pentingnya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan dan ibu tentang kesehatan tulang. Tulang yang sehat merupakan penopang utama aktivitas sehari-hari dan menjadi kunci agar kita tetap produktif, mandiri dan berkualitas hingga usia lanjut,” ujarnya.
Melalui seminar ini Alifia mengharapkan para peserta memperoleh informasi yang benar mengenai upaya pencegahan gangguan kesehatan tulang dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
“Kami menyadari masih terdapat keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung serta mohon maaf apabila terdapat kekurangan. Semoga seminar ini memberikan manfaat nyata bagi kita semua,” imbuhnya.
Sementara Ketua DWP Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto mengajak seluruh anggota DWP untuk terus menjaga kesehatan, mencintai diri sendiri serta memperkuat peran perempuan dalam keluarga dan organisasi.
“Alhamdulillah, dengan segala persiapan dan keberanian, kegiatan ini bisa terlaksana dengan luar biasa. Terima kasih kepada seluruh panitia, narasumber serta semua pihak yang telah berkontribusi,” katanya.
Rita Erik menegaskan peringatan HUT DWP dan Hari Ibu bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk mempererat silaturahmi, memperkokoh kebersamaan serta menumbuhkan semangat gotong royong di lingkungan DWP.
“Kita sebagai ibu dituntut untuk selalu sehat. Tidak ada kata sakit bagi seorang ibu. Bahkan sebenarnya, setiap hari adalah hari ibu, karena dalam keluarga, ibu selalu menjadi tempat bergantung,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya aktivitas fisik dan olahraga secara rutin, terutama bagi perempuan usia di atas 50 tahun, karena aktivitas rumah tangga tidak dapat disamakan dengan olahraga.
“Jangan pernah malas untuk menggerakkan tubuh. Aktivitas seperti mencuci atau bekerja itu bukan olahraga. Kalau kita tidak menyemangati diri sendiri untuk berolahraga, maka di masa tua kita sendiri yang akan rugi,” tegasnya.
Selain menjaga kesehatan fisik, Rita mengajak para ibu untuk mencintai dan menghargai diri sendiri tanpa membandingkan dengan orang lain. “Cintai diri sendiri. Jangan pernah ingin menjadi orang lain. Allah menciptakan kita sudah sesuai dengan kesempurnaan masing-masing. Yang penting adalah menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ini ke hari esok,” lanjutya.
Rita Erik mendorong seluruh pengurus dan anggota DWP Kabupaten Probolinggo untuk terus meningkatkan kualitas organisasi serta berperan aktif mendukung program pemerintah daerah melalui kegiatan yang bermanfaat dan berkelanjutan.
“Dharma Wanita Persatuan adalah satu keluarga. Tidak ada yang merasa paling pintar atau paling bisa. Yang ada adalah saling mendukung dan saling menguatkan,” pungkasnya. (nab/zid)
.jpeg)