Pelatihan Olahan Mangga Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan di Kecamatan Dringu


Dringu, Lensaupdate.com - Upaya meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Salah satunya melalui pelatihan industri olahan mangga berbasis Good Manufacturing Practice (GMP) yang diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo di Aula KPRI Prastiwi Desa Tamansari Kecamatan Dringu, Rabu (26/11/2025).


Sebanyak 50 perempuan pelaku usaha mikro mengikuti pelatihan ini. Mereka mendapatkan materi teknis dari Strive Indonesia Evi Maskana dan pelaku UMKM Argend Meme Emy Sulihati yang berpengalaman dalam produksi pangan berbasis standar industri. 

Materi pelatihan mencakup teknik pengolahan mangga menjadi berbagai produk bernilai jual, standar kebersihan, higienitas hingga pengelolaan produksi usaha berbasis GMP.

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto melalui JF Pengawas Koperasi Ahli Muda Linda Pratiwi mengatakan pelatihan keterampilan seperti ini harus memberikan dampak nyata bagi ekonomi keluarga dan tumbuhnya wirausaha baru.

“Ilmu yang diperoleh peserta tidak boleh berhenti sebatas pelatihan, tetapi harus diterapkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Harapan kami, dari pelatihan ini dapat tumbuh UKM baru di Kecamatan Dringu,” katanya.

Linda menambahkan pemerintah berupaya menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan, bukan memicu persaingan yang tidak sehat antar pelaku usaha. “Bukan untuk bersaing tidak sehat dengan pelaku usaha yang lain. Justru kami sangat senang jika ada persaingan sehat supaya ada regenerasi UMKM di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

Ia berharap pelatihan dapat memperkuat keberlanjutan usaha keluarga. “Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat, bisa meningkatkan ekonomi keluarga dan usahanya langgeng sampai diwariskan ke anak cucu,” tambahnya.

Sementara Kasubbag Perencanaan dan Keuangan Kecamatan Dringu Ira Susanti mengungkapkan pelatihan olahan mangga merupakan langkah strategis meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan. Mangga memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi berbagai produk bernilai tambah.

“Kami memberikan apresiasi atas semangat dari peserta pelatihan olahan mangga. Buah mangga memiliki banyak jenis dan semuanya bisa diolah menjadi beragam produk bernilai jual,” ungkapnya.

Ira menjelaskan jenis olahan mangga tidak terbatas pada sirup seperti materi pelatihan saat ini. “Selain sirup, mangga bisa dijadikan dodol, jenang, keripik hingga manisan. Potensi mangga ini luar biasa,” terangnya.

Menurut Ira, tantangan yang sering dihadapi pelaku UMKM meliputi permodalan, manajemen hingga pemasaran. Karena itu, dukungan berupa pelatihan lanjutan sangat diperlukan agar UMKM semakin mandiri dan kompetitif.

“Kami berharap agar kegiatan ini memunculkan pelaku usaha baru di Kecamatan Dringu. Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal tumbuhnya pelaku UMKM baru yang berdaya saing. Semoga kemampuan usaha dan ekonomi keluarga terus meningkat,” pungkasnya. (mel/fas)