Kraksaan, Lensaupdate.com - Dalam rangka memperkuat budaya disiplin serta meningkatkan mutu layanan publik di sektor pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan bertajuk “Nyantai Rebuk Mencari Solusi Tentang Pendidikan” atau Nyare Odik 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini digelar di Kecamatan Pakuniran dan Maron pada Rabu–Kamis (5–6/11/2025) serta di Kecamatan Tiris pada Senin (10/11/2025).
Dengan mengangkat tema “Penguatan Disiplin ASN untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan di Satuan Pendidikan dan Layanan Publik”, Nyare Odik diikuti oleh 450 peserta terdiri dari Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Dikdaya Kecamatan, Pengawas Sekolah dan Guru PPPK jenjang SD hingga SMP.
Selama kegiatan, peserta mendapatkan pembekalan dari tiga instansi utama: Inspektorat Kabupaten Probolinggo, BKPSDM Kabupaten Probolinggo dan Disdikdaya sendiri. Materinya meliputi pengawasan disiplin ASN, regulasi dan sanksi pelanggaran serta pembentukan karakter guru ASN PPPK ber-AKHLAK.
Analis Kebijakan Muda Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Massajo menyampaikan kegiatan Nyare Odik menjadi sarana pembinaan ASN yang dikemas dalam suasana dialog santai namun bermakna.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab ASN terhadap pentingnya disiplin kerja, menumbuhkan budaya kerja profesional dan berintegritas serta memperkuat sinergi antarunit kerja melalui komunikasi terbuka dan reflektif,” ujarnya.
Massajo menegaskan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembinaan, tetapi juga ruang refleksi bagi ASN untuk memperbaiki diri dan meningkatkan mutu pelayanan publik di satuan pendidikan.
“Kami berharap kegiatan ini melahirkan ASN yang berintegritas tinggi, disiplin dalam bekerja dan mampu menjadi teladan di sekolah maupun lingkungan masyarakat,” tambahnya.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Eksi Wulandari mengatakan disiplin ASN merupakan fondasi utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
“ASN memiliki peran strategis dalam membentuk budaya kerja yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik. Namun, di lapangan masih ada yang belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai disiplin tersebut,” katanya.
Eksi menyoroti sejumlah kendala yang masih ditemukan, seperti keterlambatan hadir, rendahnya kepatuhan terhadap jam kerja, lemahnya komunikasi antar lini serta meningkatnya pengajuan izin perceraian di kalangan guru ASN PPPK. “Fenomena ini menjadi tantangan yang harus diatasi bersama melalui pembinaan yang berkelanjutan dan kesadaran moral setiap ASN sebagai pelayan masyarakat,” tegasnya.
Melalui kegiatan Nyare Odik ini jelas Eksi, Disdikdaya Kabupaten Probolinggo berupaya menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan ASN pendidikan agar selalu menjunjung tinggi profesionalisme, etika kerja dan tanggung jawab moral.
“Diharapkan, kegiatan ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih tertib, produktif dan berorientasi pada peningkatan mutu layanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (ren/zid)
.jpeg)