Tingkatkan Kompetensi Penyuluh, Diperta Kabupaten Probolinggo Gelar Bimtek Teknik Ubinan dan Pengendalian Hama Tikus


Dringu, Lensaupdate.com - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo terus berupaya meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian. Bekerja sama dengan Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Tanaman Aneka Kacang, Diperta menggelar bimbingan teknis (bimtek) mengenai teknik pengambilan sampel ubinan berbasis Kerangka Sampel Area (KSA), pengendalian hama tikus dan analisis keharaan tanaman padi tahun 2025, Senin (13/10/2025).

Kegiatan yang diikuti sekitar 70 peserta ini melibatkan tim BRMP Tanaman Aneka Kacang, Diperta Kabupaten Probolinggo, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo serta perwakilan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari 24 kecamatan.

Bimtek dibuka oleh Kepala BRMP Tanaman Aneka Kacang sekaligus Pj. LTT Kabupaten Probolinggo, Nur’Aini Herawati. Ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi teknis penyuluh dalam mendukung validitas data pertanian dan peningkatan produktivitas padi di daerah.

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kabid Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Faiq El Himmah menyebut kegiatan ini sebagai langkah strategis memperkuat kualitas SDM pertanian.

“Melalui bimtek ini, diharapkan penyuluh mampu melakukan pengambilan sampel ubinan secara objektif dan terstandar, memahami pengendalian hama tikus terpadu serta menguasai analisis kesuburan tanah dan pH untuk menjaga produktivitas lahan,” ujarnya.

Budi Septiyono dari BPS Kabupaten Probolinggo menjelaskan pentingnya penerapan metode KSA sebagai standar baku pengumpulan data produktivitas padi yang objektif dan akurat. “Kedisiplinan dalam setiap tahapan ubinan, mulai dari penentuan titik sampel hingga pencatatan hasil, menjadi kunci keberhasilan dalam menghasilkan data pertanian yang valid,” ungkapnya.

Sementara Nur’Aini Herawati memaparkan strategi Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT). Ia menegaskan tikus sawah merupakan hama utama penyebab kehilangan hasil signifikan, sehingga pengendalian perlu berbasis kawasan dengan melibatkan partisipasi kolektif petani. Penggunaan teknologi seperti Trap Barrier System (TBS), Linear Trap Barrier System (LTBS) dan pemanfaatan burung hantu sebagai agen hayati dinilai efektif menekan populasi tikus secara berkelanjutan.

Materi lain disampaikan oleh Abdullah Taufiq yang menyoroti pentingnya keseimbangan unsur hara dan pH tanah terhadap pertumbuhan padi. Kekurangan unsur seperti nitrogen, fosfor, kalium dan seng dapat menurunkan hasil panen. Karena itu, penerapan pemupukan berimbang dan penggunaan alat ukur hara tanah menjadi langkah penting menjaga kesuburan lahan.

Sebagai bentuk dukungan nyata, BRMP Tanaman Aneka Kacang menyerahkan alat ukur hara tanah dan buku PTT padi kepada seluruh kecamatan serta bantuan benih kacang tanah, kacang hijau dan kedelai untuk Kecamatan Lumbang, Wonomerto dan Kuripan. Bantuan ini diharapkan membantu petani mengelola lahan secara lebih efisien dan berorientasi hasil.

Melalui bimtek ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo berharap penyuluh pertanian semakin tangguh dan profesional dalam mendukung ketepatan data pertanian, pengendalian hama terpadu, serta penerapan budidaya padi yang produktif, efisien, dan berkelanjutan. (mel/fas)