Realisasi Belanja APBD 2025 Kabupaten Probolinggo Tembus 7 Besar Nasional dan Peringkat 1 se-Jatim


Jakarta, Lensaupdate.com – Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo kembali mendapat pengakuan tingkat nasional. Kabupaten Probolinggo berhasil menduduki posisi 7 (tujuh) besar dalam realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 secara nasional. Bahkan, capaian tersebut menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai peringkat 1 di Jawa Timur.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam forum resmi Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) saat retreat Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Bappeda se-Indonesia di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menyampaikan prestasi ini menunjukkan kedisiplinan dan keseriusan seluruh jajaran perangkat daerah dalam memaksimalkan penyerapan anggaran untuk kepentingan publik.

“Disampaikan Pak Menteri Dalam Negeri, Kabupaten Probolinggo terbaik 1 se-Provinsi Jawa Timur,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Senin (27/10/2025).

Sekda Ugas menyebutkan capaian tersebut tidak hanya berarti apresiasi kinerja, tetapi juga berpotensi mendatangkan insentif anggaran dari pemerintah pusat. “Alhamdulillah, mendapat apresiasi dari Mendagri. Realisasi terbaik ini biasanya mendapatkan bonus atau insentif tambahan anggaran dari Pemerintah Pusat, nilainya berkisar Rp 6 sampai Rp7 Miliar,” jelasnya.

Menurut Sekda Ugas, capaian realisasi anggaran tidak lepas dari proses perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik harus disusun secara strategis, logis, realistis dan fleksibel agar mampu mencapai tujuan pembangunan secara efektif.

"Realisasi anggaran yang optimal berawal dari perencanaan yang baik. Kita harus mampu memprediksi tantangan sekaligus mengalokasikan sumber daya secara tepat sejak awal tahun, bukan menunggu di akhir,” terangnya.

Sekda Ugas mengakui, selama ini kebiasaan pelaksanaan kegiatan yang menumpuk di akhir tahun menjadi salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran pada triwulan sebelumnya.

“Selama ini realisasi APBD masih banyak bertumpu pada kegiatan di akhir tahun. Dampaknya, anggaran menumpuk dan pelaksanaan program kurang merata sepanjang tahun,” tambahnya.

Berdasarkan paparan grafik realisasi APBD kabupaten se-Indonesia per 24 Oktober 2025, Kabupaten Probolinggo menembus angka 71,85 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang masih berada di 57,60 persen. “Progres ini sekaligus mengantar Kabupaten Probolinggo masuk dalam jajaran 20 kabupaten dengan serapan anggaran tertinggi di Indonesia,” terangnya.

Sementara Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau Gus Haris memberikan apresiasi kepada seluruh perangkat daerah yang telah bekerja maksimal memastikan setiap program berjalan sesuai target.

“Capaian ini adalah hasil kolaborasi dan disiplin seluruh perangkat daerah. Kita ingin memastikan setiap rupiah APBD benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut Gus Haris menambahkan capaian tersebut mendukung komitmen pemerintah daerah dalam transformasi digital, transparansi anggaran serta peningkatan kualitas pelayanan publik. “Kami akan terus meningkatkan kualitas perencanaan dan pengawasan agar realisasi APBD berjalan optimal,” tambahnya.

Dari total 415 pemerintah kabupaten yang dilaporkan secara nasional, Kabupaten Probolinggo kini menempati posisi prestisius dan bahkan melampaui sejumlah daerah besar lainnya di Jawa Timur seperti Banyuwangi dan Sidoarjo.

Keberhasilan ini memperkuat posisi Kabupaten Probolinggo sebagai daerah dengan tata kelola fiskal yang sehat, kredibel dan memiliki daya saing kuat dalam percepatan pembangunan. (put/zid)