Probolinggo, Lensaupdate.com - Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Fahmi AHZ (Ra Fahmi) menegaskan pentingnya penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai motor utama pembangunan ekonomi daerah. Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan “Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru (WUB) Industri Kecil LMEA” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI di ruang pertemuan Bromo Park Hotel Probolinggo, Kamis (30/10/2025).
Acara yang dibuka langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza ini diikuti para pelaku industri kecil dan calon wirausaha baru se-Kabupaten Probolinggo. Hadir pula Direktur IKM LMEA Dini Hanggandari, pejabat Ditjen IKMA serta perwakilan dari DKUPP dan DPMPTSP Kabupaten Probolinggo.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Fahmi AHZ atau Ra Fahmi menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran pejabat pusat yang membawa program strategis ke daerah. Momentum ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kehadiran Beliau bukan hanya secara fisik, tetapi juga membawa program-program nyata. Mudah-mudahan akan lebih banyak program yang dibawa ke Kabupaten Probolinggo, sehingga daerah ini menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing),” ujarnya.
Menurut Ra Fahmi, meskipun Kabupaten Probolinggo memiliki sumber daya alam melimpah, masih terdapat pekerjaan besar yang harus diselesaikan. “Kabupaten Probolinggo masih termasuk lima besar daerah termiskin di Jawa Timur. Namun kami tidak akan patah semangat. Pemerintah daerah terus berupaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, terutama melalui sektor UMKM,” tegasnya.
Ra Fahmi mengungkapkan saat ini terdapat 73.252 UMKM yang terdaftar di Kabupaten Probolinggo, dengan 43.015 UMKM di antaranya telah naik kelas atau memiliki izin usaha. Sementara itu, 14.220 di antaranya merupakan Industri Kecil Menengah (IKM) dan 22 UMKM telah lulus kurasi ekspor, termasuk produk bawang merah olahan Hunay.
“Kami berharap dukungan dan kolaborasi semua pihak, khususnya dalam pengembangan industri pertanian agar ekonomi masyarakat semakin tumbuh dan Kabupaten Probolinggo semakin SAE,” tambahnya.
Sementara Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza menegaskan pentingnya membangun kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan Wirausaha Baru Industri (WUBI). “Bapak Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk luar, melainkan harus menjadi produsen yang berdaulat,” ungkapnya.
Menurut Faisol, Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar dari sektor pertanian, perikanan, pariwisata dan industri kecil yang perlu dioptimalkan melalui inovasi dan pembinaan wirausaha baru. “Dengan dukungan ekosistem yang kondusif, wirausaha baru akan menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus memperkuat identitas ekonomi lokal,” terangnya.
Ia menegaskan, Kemenperin siap memperkuat peran daerah sebagai sentra pembinaan IKM berbasis potensi lokal. Program WUB harus menjadi gerakan bersama antara pemerintah pusat, daerah dan dunia usaha.
“Kalau ini berjalan selaras, Kabupaten Probolinggo tidak hanya memiliki wirausaha baru, tetapi juga akan dikenal sebagai daerah dengan ekosistem industri kecil yang hidup, adaptif dan mandiri,” pungkasnya.(mel/fas)
