Puskesmas Pajarakan Dorong Penurunan Kasus TBC Lewat Cek Kesehatan Gratis


Pajarakan, Lensaupdate.com - Dalam upaya mempercepat penurunan kasus Tuberkulosis (TBC) dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Puskesmas Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pasien TBC dan keluarganya, Jum'at (17/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan Delapan Misi Asta Cita Kepemimpinan Presiden 2024–2029, khususnya misi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan sehat. Pemeriksaan dilakukan langsung di wilayah kerja UPT Puskesmas Pajarakan dengan melibatkan tenaga medis, paramedis dan kader kesehatan.

Kepala Puskesmas Pajarakan dr. Maulida Rachmani menjelaskan layanan ini merupakan bentuk nyata implementasi tiga Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dari Kementerian Kesehatan, yakni pembangunan rumah sakit lengkap di seluruh kabupaten, penurunan kasus TBC sebesar 50 persen dalam lima tahun serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat.

"Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, produktif dan berdaya saing global,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, pemeriksaan dilakukan menggunakan pendekatan siklus hidup mulai dari bayi hingga lanjut usia yang menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif. Pendekatan ini memungkinkan deteksi dini faktor risiko, kondisi pra penyakit serta penyakit menular dan tidak menular lainnya.

“Kami ingin mendeteksi masalah kesehatan secara lebih awal, agar masyarakat bisa mendapatkan intervensi tepat waktu dan kualitas hidupnya meningkat,” terangnya.

Kegiatan CKG ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Pajarakan. Selain mendukung misi nasional eliminasi TBC tahun 2030, kegiatan ini juga menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan kesehatan gratis dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Kami berupaya menjadikan Kecamatan Pajarakan sebagai wilayah bebas TBC melalui pelayanan kesehatan berbasis masyarakat,” tambahnya.

Sementara Pelaksana Program TBC Puskesmas Pajarakan Sumiyati menuturkan tingkat kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan rutin masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2023, baru 39,87 persen penduduk Indonesia yang melakukan skrining penyakit tidak menular.

Sementara di wilayah kerja Puskesmas Pajarakan, dari 22.335 penduduk usia produktif, baru 15.589 orang atau sekitar 69,79 persen yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Melalui program ini, kami ingin mengedukasi masyarakat agar sadar pentingnya pemeriksaan rutin, sekaligus mempercepat penemuan kasus TBC,” ujarnya.

Sumiyati menambahkan, hingga tahun 2024 tercatat 86 kasus TBC (95,6%) yang ditemukan dan diobati dari target 90 kasus. Sementara hingga pertengahan 2025, jumlah pasien yang menjalani pengobatan tetap konsisten di angka yang sama.

“Dalam kegiatan CKG kali ini, ada 64 pasien TBC dan keluarga yang ikut melakukan pemeriksaan kesehatan,” jelasnya.

Pemeriksaan tidak hanya fokus pada pasien TBC, tetapi juga mencakup deteksi dini penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, obesitas, stroke, kanker serta penyakit menular lain seperti hepatitis dan HIV.

“Kami ingin memastikan masyarakat terlindungi dari berbagai penyakit dan mendorong pencegahan sejak dini,” pungkasnya. (nab/zid)