Banyuanyar, Lensaupdate.com - Petani di Desa Liprak Wetan Kecamatan Banyuanyar terus berinovasi untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan. Melalui Kelompok Tani (Poktan) Karya Muda Sejahtera, mereka berhasil mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) yang bermanfaat bagi peningkatan hasil panen dan kesuburan tanah.
Kegiatan yang dilaksanakan Rabu (29/10/2025) itu memanfaatkan air cucian beras, air kelapa serta berbagai empon-empon seperti laos, sereh dan temulawak. Semua bahan itu dipadukan dengan EM4 dan gula tetes untuk menghasilkan pupuk cair berkualitas.
POPT Perkebunan BBPPTP Surabaya Ika Ratmawati menerangkan pengolahan limbah menjadi pupuk cair merupakan langkah cerdas untuk menciptakan pertanian berkelanjutan.
"Limbah bisa menjadi berkah. Jika diproses dengan benar, limbah rumah tangga dapat menjadi pupuk cair yang mampu meningkatkan kesuburan tanah, menekan penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan hasil pertanian,” ujarnya.
Ika menambahkan, bahan alami yang digunakan petani memiliki kandungan unsur hara dan mikroorganisme yang baik bagi pertumbuhan tanaman. "Selain ramah lingkungan, pupuk organik cair ini juga mudah dibuat dengan biaya murah," lanjutnya.
Menurut Ika, proses pembuatan dilakukan melalui fermentasi selama 14 hari dalam wadah drum tertutup. Setiap hari tutup drum dibuka untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi. "Setelah proses selesai, bahan disaring dan cairannya siap diaplikasikan ke lahan pertanian. Dosis penggunaannya sekitar 500 ml per tangki semprot (setara dua gelas per tangki)," terangnya.
Sementara PPL Desa Liprak Wetan Inayah Fatmawati menyampaikan apresiasi kepada Poktan Karya Muda Sejahtera yang terus berinovasi dalam mengelola sumber daya lokal.
"Kami berharap kelompok tani binaan kami bisa semakin mandiri dan kreatif. Pemanfaatan limbah menjadi pupuk cair bukan hanya menekan biaya produksi, tapi juga memberikan manfaat besar bagi kesuburan tanah dan lingkungan,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Poktan Karya Muda Sejahtera M. Nasir menyampaikan inovasi ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi para petani dalam menghadapi mahal dan langkanya pupuk kimia.
"Kami ingin seluruh anggota kelompok bisa beralih ke pupuk organik cair buatan sendiri. Selain menghemat biaya, kualitas hasil panen juga meningkat dan lahan menjadi lebih subur,” ungkapnya.
Nasir juga menekankan penggunaan pupuk organik cair ini akan memperkuat ketahanan pangan lokal dan mendukung visi pertanian berkelanjutan di Kecamatan Banyuanyar. "Inovasi ini menjadi bukti bahwa limbah rumah tangga bisa menjadi sumber daya bernilai tinggi jika diolah dengan kreatifitas dan semangat gotong royong," pungkasnya. (ren/zid)
