Kraksaan, Lensaupdate.com - Tongkat estafet kepemimpinan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kraksaan resmi berganti. Jabatan Kepala Rutan kini diemban oleh Galih Setiyo Nugroho menggantikan Muhammad Bayu Hendaruseto yang kini mendapat amanah baru sebagai Kepala Lapas Kelas IIB Probolinggo.
Pejabat baru Galih Setiyo Nugroho bukan sosok baru di dunia pemasyarakatan. Sebelum menjabat Kepala Rutan Kraksaan, ia bertugas di Lapas Kelas III Leok Kabupaten Buol Sulawesi Tengah.
Serah terima jabatan (sertijab) digelar penuh khidmat di Aula Rutan Kraksaan, Selasa (7/10/2025). Prosesi ini dipimpin langsung oleh Kabid Perawatan, Pengamanan dan Kepatuhan Internal Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Efendi Wahyudi dan disaksikan para pejabat Forkopimda, mitra kerja serta jajaran pemasyarakatan dari wilayah Korwil Malang dan se-Jawa Timur.
Tampak hadir pula Staf Ahli Bupati Probolinggo Bidang Hukum, Pemerintahan dan Pembangunan A’at Kardono yang hadir mewakili Bupati Probolinggo untuk memberikan apresiasi kepada pejabat lama sekaligus menyambut pejabat baru.
Dalam sambutan perpisahannya, Muhammad Bayu Hendaruseto menyampaikan rasa haru sekaligus bangga atas perjalanan pengabdian selama 393 hari di Rutan Kraksaan.
“Ini bukan sekadar perpisahan, tapi ungkapan syukur atas kesempatan berharga yang saya miliki di tempat ini. Terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan kami,” ungkap Bayu penuh rasa syukur.
Selama menjabat, Bayu dikenal menanamkan tiga nilai utama kepada jajarannya, yakni kebersamaan, kekeluargaan dan solusi. Nilai-nilai itu menjadi dasar membangun lingkungan kerja yang harmonis dan berorientasi hasil.
“Dengan kebersamaan, tantangan seberat apa pun bisa dihadapi. Dengan kekeluargaan, suasana kerja menjadi lebih hangat. Dan dengan semangat solusi, setiap masalah justru membuka ruang untuk berinovasi,” jelasnya.
Bayu juga menegaskan bahwa selama kepemimpinannya, ia selalu berpedoman pada arah kebijakan nasional dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan khususnya dalam meningkatkan pelayanan pemasyarakatan yang humanis dan profesional.
“Saya mohon maaf bila dalam masa tugas ada kekurangan. Tapi saya percaya semangat yang sudah tumbuh di Rutan Kraksaan akan terus hidup dan berkembang,” ujarnya.
Sementara Galih Setiyo Nugroho menegaskan kesiapannya untuk meneruskan capaian positif yang telah diraih pendahulunya, sekaligus memperkuat sinergi lintas instansi dalam menjaga keamanan dan pembinaan warga binaan.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Tugas pemasyarakatan memerlukan dukungan, sinergi dan kepercayaan dari semua pihak, baik Forkopimda, pemerintah daerah maupun masyarakat,” ucapnya.
Galih juga menyoroti pentingnya transformasi digital dan pendekatan berbasis kemandirian dalam proses pembinaan narapidana. Pemasyarakatan masa kini tidak hanya berorientasi pada pengawasan, tetapi juga pada pemberdayaan.
"Kami ingin menjadikan Rutan Kraksaan sebagai tempat pembinaan yang produktif dan berorientasi perubahan. Warga binaan tidak sekadar menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkontribusi,” tegasnya.
Mewakili Bupati Probolinggo, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Pemerintahan dan Pembangunan A’at Kardono menyampaikan apresiasi tinggi kepada Muhammad Bayu Hendaruseto atas dedikasi dan kontribusinya selama bertugas. Ia menilai Bayu sebagai sosok inovatif yang berhasil membangun sinergi positif antara Rutan Kraksaan dan pemerintah daerah.
"Atas nama Bupati Probolinggo, kami menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan inovasi Bapak Bayu. Beliau telah banyak memberikan inspirasi dan membawa dampak positif bagi Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.
Selain itu, A’at juga menyampaikan selamat datang kepada Galih Setiyo Nugroho, sembari berharap agar pejabat baru segera beradaptasi dan melanjutkan semangat kerja yang sudah dibangun.
“Kami yakin dengan pengalaman dan dedikasinya, Bapak Galih dapat memperkuat kerja sama lintas sektor dan menghadirkan pembinaan yang lebih baik bagi warga binaan,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, A’at mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kekompakan dan semangat kerja.
“Mari kita wujudkan Kabupaten Probolinggo SAE atau Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing melalui kolaborasi dan profesionalisme,” pungkasnya. (nab/zid)
