Kraksaan, Lensaupdate.com - Transformasi di sektor pertanian Kabupaten Probolinggo semakin terasa memasuki era modern. Tak hanya mengandalkan lahan, pupuk dan metode klasik, para petani kini didorong untuk lebih inovatif dalam menghadapi tantangan produksi tanaman.
Hal ini mengemuka pada podcast bertema “Inovasi dalam Bidang Pertanian serta Peluangnya” yang digelar Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Bromo FM, Jum’at (24/10/2025), di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan.
Podcast tersebut menghadirkan narasumber inspiratif Thomas Kristianto selaku Ketua Kelompok Tani (Poktan) Kecamatan Wonomerto. Ia merupakan salah satu tokoh yang aktif melakukan riset dan inovasi pertanian berbasis sumber daya lokal.
Menurut Thomas, kemajuan dunia pertanian tidak bisa dilepaskan dari keberanian petani untuk mencari solusi baru, terutama saat produktivitas menurun atau tanaman diserang hama. “Inovasi muncul dari masalah dan ketidakpuasan terhadap hasil yang ada. Dari situ, kita terdorong mencari solusi yang lebih baik dan berkelanjutan,” jelas Thomas.
Salah satu inovasi yang dikembangkannya adalah pemanfaatan Mikroorganisme Lokal (MOL) berbahan dasar bambu. Ia menilai bambu merupakan material yang mudah ditemukan di lingkungan petani namun memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan tanah.
Thomas menyebut tunas bambu mengandung mikroorganisme yang efektif menekan patogen penyebab penyakit tanaman. Di sisi lain, MOL mampu memperbaiki struktur tanah sehingga produktivitas meningkat. “Mikroorganisme pada bambu sangat bermanfaat memperbaiki kesuburan lahan sekaligus melindungi tanaman dari serangan penyakit,” ujarnya.
Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa penerapan teknologi baru tidak selalu berjalan mulus. Perbedaan kondisi tanah hingga minimnya bahan organik sering menjadi hambatan utama. “Kerusakan tanah, baik secara fisik, biologi maupun kimia, harus kita pulihkan dulu. Tanah yang sehat menjadi kunci keberhasilan inovasi,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman mendalam sebelum mengadopsi inovasi berbasis teknologi. Petani harus mampu membaca karakteristik lahan agar sesuai dengan metode yang digunakan.
Selain MOL bambu, Thomas memperkenalkan konsep pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan humus bambu dan pengaturan pH tanah ideal pada kisaran 6,5–7,5. Kombinasi tersebut dapat menciptakan ekosistem pertanian yang seimbang.
Podcast yang disiarkan langsung melalui kanal digital Bromo FM tersebut mendapat respons positif. Banyak petani berinteraksi dalam kolom komentar, berbagi pengalaman serta tertarik mencoba inovasi lokal tersebut di daerah mereka masing-masing.
Ke depan, Thomas berharap semakin banyak petani yang mau meneliti potensi lingkungan sekitar, sehingga inovasi pertanian tidak lagi bergantung pada produk kimia dari luar. “Kami ingin petani di Kabupaten Probolinggo bisa mandiri dan kreatif. Dengan inovasi lokal, kita bisa naik kelas tanpa merusak lingkungan,” pungkasnya. (nab/zid)
.jpeg)