Leces, Lensaupdate.com - Bahaya Napza dan HIV/AIDS terus mengincar generasi muda. Menyikapi kondisi darurat itu, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Probolinggo menyerukan gerakan bersama untuk memperkuat benteng keluarga melalui edukasi dan pendekatan keagamaan. Seruan tersebut ditegaskan dalam Seminar Anti Narkoba yang berlangsung di Kantor PCNU Kabupaten Probolinggo, Jumat (24/10/2025).
Seminar yang mengusung tema “Pemberdayaan Perempuan dalam Pencegahan Napza dan HIV/AIDS: Membangun Kesadaran melalui Pendekatan Keagamaan” ini menghadirkan akademisi sekaligus Duta Pelopor Nasional Dr. Zainul Arifin serta perwakilan Kemenag Kabupaten Probolinggo Sofi Isnaini.
Dalam pemaparannya, Zainul menekankan bahwa perempuan adalah benteng utama keluarga. “Perempuan memiliki peran kunci dalam menjaga ketahanan moral keluarga. Dengan pendekatan agama, pencegahan dapat dilakukan secara lebih menyentuh dan efektif,” ujarnya.
Sementara Sofi Isnaini dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo mengapresiasi Fatayat NU karena telah mengangkat persoalan strategis dalam pembangunan karakter umat. “Pemberdayaan perempuan harus terus diperkuat. Mereka adalah agen pembawa perubahan yang berpengaruh langsung pada kualitas masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Probolinggo Sofia menegaskan komitmen organisasinya dalam ikut serta melawan penyalahgunaan narkoba dan penularan HIV/AIDS. “Fatayat NU tidak hanya bicara soal peran perempuan di ruang domestik, tetapi juga sebagai penggerak sosial dan penjaga moral generasi muda,” katanya.
Sofia meyakini bahwa isu narkoba bukan lagi persoalan biasa, melainkan ancaman yang harus dilawan secara kolektif. “Jangan beri ruang sedikit pun bagi Napza masuk ke lingkungan kita! Fatayat NU tidak akan tinggal diam,” tegasnya.
Menurut Sofia, perempuan muda NU harus tampil sebagai pemimpin perubahan, bukan hanya pengikut. “Kami ingin perempuan NU berani berdiri paling depan, menjadi pelindung keluarga dan masyarakat. Ini jihad kami, jihad untuk menyelamatkan masa depan generasi bangsa,” lanjutnya.
Seminar ini juga menjadi bagian dari rangkaian HSN 2025 yang mengusung semangat “Jihad Santri untuk Negeri Bermartabat”. “Fatayat NU berharap gerakan edukasi ini mampu membuka mata masyarakat akan pentingnya perlindungan generasi bangsa dari bahaya narkoba dan penyakit sosial lainnya,” pungkasnya. (mel/fas)
