Kraksaan, Lensaupdate.com - Upaya menekan angka pernikahan anak di Kabupaten Probolinggo terus digencarkan melalui pendekatan kreatif yang dekat dengan dunia remaja. Salah satunya dilakukan oleh Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Probolinggo lewat podcast bertajuk “Red Flag Nikah Dini vs Green Flag Generasi Berencana” di Studio LPPL Radio Bromo FM Gedung Islamic Center Kraksaan, Minggu (12/10/2025).
Dipandu oleh host Vey, podcast ini menghadirkan dua perwakilan Duta GenRe, Janeta dan Nanda, yang membahas bahaya pernikahan dini serta pentingnya perencanaan masa depan bagi remaja. Siaran ini juga ditayangkan langsung melalui akun Instagram @forumgenre_kabprobolinggo, menjangkau audiens muda secara luas.
Menurut Nanda, pernikahan di bawah usia 19 tahun merupakan red flag atau tanda bahaya serius. “Organ reproduksi remaja belum matang, sehingga berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan berujung pada stunting bagi anak,” ujarnya.
Sementara Janeta menyoroti pentingnya kesiapan mental dan emosional sebelum menikah. “Tanpa kesiapan mental, rumah tangga rawan konflik dan perceraian. Bahkan, pendidikan remaja bisa terhenti,” jelasnya.
Sebagai solusi, Duta GenRe memperkenalkan konsep Green Flag, simbol kesiapan dan perencanaan matang menuju masa depan yang berkualitas. Remaja didorong untuk menunda usia pernikahan hingga usia ideal, yaitu minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.
“Green Flag bukan larangan menikah, tapi bentuk investasi waktu untuk pengembangan diri,” tambah Janeta.
Melalui pendekatan digital dan komunikasi sebaya, Duta GenRe berupaya menumbuhkan budaya baru di kalangan remaja bahwa kedewasaan bukan diukur dari usia menikah, melainkan dari kesiapan membangun keluarga berkualitas.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai bagian dari gerakan nasional Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dan edukasi kesehatan reproduksi. “Duta GenRe adalah agen perubahan. Kami ingin mencetak generasi sehat, cerdas dan berencana, siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (nab/zid)
