Disporapar Kabupaten Probolinggo Perkuat Kompetensi Pengelola Homestay Jelang Event The Seven Lakes Festival 2025


Krucil, Lensaupdate.com - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo terus mengakselerasi peningkatan kualitas layanan pariwisata berbasis masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pengelola homestay di Bermi Eco Park Desa Bermi Kecamatan Krucil, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi Disporapar untuk memperkuat kesiapan destinasi menjelang The Seven Lakes Festival 2025 serta pelaksanaan program Desa Wisata SAE (Dewi SAE).

Pelatihan diikuti 45 pengelola homestay dari Desa Bermi, Betek dan Guyangan di Kecamatan Krucil serta Desa Segaran Kecamatan Tiris. Peserta mendapatkan pembekalan strategi pemasaran dari ASIDEWI dan edukasi hygiene serta kesiapsiagaan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Disporapar Kabupaten Probolinggo Umi Subiyantiningsih menyampaikan pelatihan ini merupakan langkah nyata untuk mendukung persiapan event The Seven Lakes Festival 2025 dan program pendampingan Desa Wisata SAE (Dewi SAE).

“Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengelola homestay dapat lebih profesional, adaptif dan mampu menerapkan strategi pemasaran serta pelayanan prima kepada wisatawan,” ujarnya.

Umi menegaskan homestay menjadi salah satu sektor yang langsung berhubungan dengan pengalaman wisatawan. “Karena itu, peningkatan kualitas layanan menjadi keharusan untuk meningkatkan daya saing desa wisata,” jelasnya.

Sementara Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya kita bersama dalam mendukung pelaksanaan The Seven Lakes Festival tahun 2025 serta memperkuat program pendampingan Dewi SAE (Desa Wisata SAE). “Dua program besar ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam memperkuat sektor pariwisata berbasis masyarakat,” katanya.

Menurut Heri, homestay memegang peran penting dalam pengalaman wisatawan ketika berkunjung ke desa wisata. Karena itu, standar pelayanan yang baik perlu menjadi perhatian utama seluruh pengelola.

“Homestay merupakan wajah pertama yang dilihat wisatawan ketika berkunjung ke desa wisata. Maka, pengelola homestay dituntut tidak hanya menyediakan tempat menginap, tetapi juga mampu memberikan pengalaman berkesan melalui pelayanan yang ramah, bersih dan profesional,” jelasnya.

Melalui pelatihan ini, Heri ingin memberikan bekal mengenai strategi pemasaran yang efektif serta penerapan pelayanan prima (hospitality service). “Kami ingin para pengelola homestay semakin siap menyambut tamu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” lanjutnya.

Heri berharap setelah pelatihan ini, para pengelola homestay di Kecamatan Krucil dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat serta menjadi contoh bagi wilayah lainnya. “Kami berharap para pengelola mampu membangun kerja sama antar pengelola dan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam penerapan pelayanan wisata yang unggul dan berkelanjutan,” tegasnya.

Tidak lupa Heri mengajak semua pihak terus berkolaborasi untuk memajukan pariwisata desa. “Mari kita bersama-sama wujudkan desa wisata yang mandiri, berdaya saing dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,” pungkasnya. (ren/zid)