Pajarakan, Lensaupdate.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo terus memperkuat upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi perempuan yang ingin memiliki keterampilan dan kemandirian usaha. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui pelatihan menjahit berbasis Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025.
Pelatihan tersebut digelar di dua lokasi, yakni Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan dan Lili Bordir Desa Selogudig Wetan Kecamatan Pajarakan. Masing-masing diikuti 16 peserta per kelas dengan durasi pelatihan selama 30 hari.
Peserta BLKK Zainul Hasan Genggong mendapatkan materi tentang teknik dasar menjahit hingga pembuatan busana siap pakai, sementara peserta di Lili Bordir mempelajari keterampilan menjahit dan teknik bordir yang disesuaikan dengan potensi lokal di bidang busana dan kerajinan.
Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto menjelaskan kegiatan ini merupakan wujud nyata pemanfaatan DBHCHT yang diarahkan pada sektor peningkatan keterampilan dan pemberdayaan masyarakat. “Pelatihan ini kami harapkan mampu mencetak wirausahawan baru sekaligus membuka peluang kerja, terutama bagi perempuan yang belum memiliki keterampilan,” ujarnya.
Menurut Anang, setelah pelatihan usai, peserta akan memperoleh sertifikat kompetensi dan didorong untuk mengembangkan usaha mandiri maupun bermitra dengan industri garmen dan UMKM lokal.
“Kami ingin menciptakan SDM produktif yang siap kerja dan berdaya secara ekonomi. Dengan keterampilan menjahit, mereka tidak hanya bisa bekerja, tapi juga berpeluang membuka lapangan kerja baru,” tegasnya.
Ia menambahkan, pelatihan berbasis kompetensi seperti ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Probolinggo dalam menekan angka pengangguran dan memperkuat ekonomi lokal.
“Harapan kami, dari pelatihan ini lahir pelaku usaha baru di sektor fesyen dan konveksi yang mampu memperkuat ekonomi berbasis keterampilan dan kreativitas,” pungkasnya. (nab/zid)
