Diperta Kabupaten Probolinggo Pacu Swasembada Gula Lewat Bimtek Petani Tebu


Sumberasih, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus memacu langkah menuju swasembada gula nasional. Salah satu upaya nyata dilakukan Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melalui bimbingan teknis (bimtek) akselerasi swasembada gula yang digelar di rumah Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki Lima Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih, Jum’at (10/10/2025).

Sebanyak 30 petani tebu mengikuti bimtek ini. Mereka mendapat pembekalan langsung dari dua narasumber berpengalaman: Purnomo selaku Manager Tanaman PG Wonolangan yang membawakan materi Budidaya Tebu Sesuai Good Agriculture Practice (GAP) dan Evi Rosellawati selaku JF Pengawas Benih Tanaman Muda Diperta Kabupaten Probolinggo yang menjelaskan Peran Dinas Pertanian dalam Mendukung Program Swasembada Gula Nasional.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan produksi dan produktivitas tebu serta memberikan pembaruan pengetahuan tentang budidaya sesuai prinsip GAP,” ujar JF Pengawas Benih Tanaman Muda Diperta Kabupaten Probolinggo Evi Rosellawati.

Ia menambahkan, tahun ini Poktan Sumber Rejeki Lima akan mendapat bantuan pengembangan tebu seluas 10 hektare berupa benih varietas N114T sebanyak 60.000 mata per hektare serta upah kerja Rp2,5 juta per hektare.

Namun, Evi tak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi petani. Produktivitas tebu menurun karena tanaman terlalu lama dipertahankan, pemupukan tidak seimbang pasca penghapusan pupuk ZA bersubsidi, serta biaya kerja yang terus meningkat.

“Selain itu, minimnya mekanisasi dan pembatasan harga gula turut memengaruhi daya saing petani,” jelasnya.

Sebagai solusi, Diperta mendorong program Rawat Ratoon (RR) dan Bongkar Ratoon (BR), penyediaan benih unggul untuk Kebun Bibit Datar (KBD) rakyat serta pembinaan budidaya berbasis GAP. Selain itu, akan dilakukan sosialisasi pembuatan pupuk organik, pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) untuk tebu dan sinergi dengan pabrik gula serta koperasi petani tebu rakyat (KPTR).

“Kami ingin menumbuhkan kembali minat petani untuk menanam tebu berkualitas. Dengan kolaborasi antara petani, pabrik gula, dan pemerintah, swasembada gula bukan sekadar wacana, tapi kenyataan,” tegas Evi.

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Diperta Kabupaten Probolinggo dalam menjaga keberlanjutan industri gula rakyat sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. (put/zid)