Diperta Kabupaten Probolinggo Dukung Evaluasi BBIB Singosari Terhadap Pelayanan Inseminasi Buatan


Dringu, Lensaupdate.com - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo menyatakan dukungannya terhadap program monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Sabtu (4/10/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menilai efektivitas layanan inseminasi buatan Kabupaten Probolinggo, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan instansi pusat di sektor peternakan.

Kegiatan monev diikuti langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto bersama tim BBIB Singosari yang dipimpin drh. Jumantoro. Hadir pula Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Aulia Khusumastutik, Ketua Paguyuban Peternak serta sejumlah dokter hewan di Kabupaten Probolinggo.

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kabid Keswan dan Kesmavet drh. Nikolas Nuryulianto menegaskan kegiatan monev ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan forum penting untuk mengevaluasi program inseminasi buatan sekaligus mendengarkan aspirasi peternak.

“Ini bukan hanya evaluasi teknis, tapi juga ruang untuk menyerap kebutuhan riil masyarakat peternak. Kami sangat mengapresiasi BBIB Singosari yang turun langsung ke lapangan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Niko menyampaikan sejumlah aspirasi peternak. Mereka menginginkan bibit dengan ciri fisik unggul seperti tubuh besar, kaki kokoh, moncong menyerupai sapi limousin, namun tetap menghasilkan daging empuk seperti sapi Bali.

“Kami menilai aspirasi ini merupakan tantangan sekaligus peluang. Hal tersebut mencerminkan kebutuhan pasar yang semakin spesifik, sehingga layanan inseminasi buatan ke depan perlu lebih adaptif,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, drh. Jumantoro dari BBIB Singosari menegaskan pihaknya siap menghadirkan solusi.

“Salah satunya dengan menyiapkan bibit pejantan unggul sesuai kebutuhan pasar serta memperkuat pelatihan bagi inseminator daerah,” terangnya.

Selain fokus pada sapi dan kambing, Diperta juga menyoroti potensi besar inseminasi buatan kuda Kabupaten Probolinggo. Wilayah Kecamatan Sukapura, misalnya memiliki populasi kuda lokal cukup tinggi yang berpotensi untuk dikembangkan.

“Kalau tersedia semen beku untuk kuda, ini bisa menjadi inovasi penting. Potensi kuda di wilayah kami besar dan teknologi inseminasi bisa menjadi solusi pengembangannya,” tegasnya.

Menurutnya, jika program inseminasi kuda bisa diterapkan, Kabupaten Probolinggo akan menjadi salah satu daerah perintis dalam diversifikasi teknologi reproduksi ternak di Jawa Timur.

"Kami berharap kegiatan monev BBIB Singosari tidak hanya dilakukan sekali dalam setahun, melainkan secara berkesinambungan," tegasnya.

Ia menambahkan, keberlanjutan pembinaan dari BBIB sangat penting terutama menghadapi tantangan pasar ternak yang semakin kompetitif. "Dengan penguatan kolaborasi, kualitas ternak lokal diyakini akan meningkat dan berdampak pada kesejahteraan peternak," pungkasnya. (mel/fas)