Dringu, Lensaupdate.com - Komitmen memperkuat ketahanan pangan nasional kembali ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Pertanian (Diperta) bersama Pabrik Gula (PG) Wonolangan. Kedua pihak resmi memulai tanam perdana tebu bongkar ratoon dan perluasan musim tanam 2025/2026, Selasa (21/10/2025), di lahan milik Yoyon, petani asal Desa Dringu Kecamatan Dringu.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Diperta Kabupaten Probolinggo Faiq El Himmah, GM PG Wonolangan Fajar Lazvardi, Camat Dringu Indah Rohani, jajaran Forkopimka Dringu serta Kepala Desa Dringu Kuryadi.
Dalam sambutannya, Faiq El Himmah menyampaikan bahwa tanam perdana ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, industri gula dan petani tebu lokal.
“Tanam perdana ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol kebangkitan semangat kolaborasi untuk mewujudkan swasembada gula nasional. Kami apresiasi peran aktif PG Wonolangan yang terus mendampingi petani dan menjaga keberlanjutan industri gula rakyat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, luas lahan tebu di Kabupaten Probolinggo saat ini mencapai 2.354 hektar, tersebar di beberapa kecamatan seperti Banyuanyar, Leces, Gading, Dringu, Bantaran, Sumberasih dan Tegalsiwalan.
Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan program bongkar ratoon seluas 2.000 hektar serta perluasan areal tanam baru 204 hektar. “Dengan peremajaan tanaman tebu dan pengelolaan lahan yang lebih modern, produktivitas bisa meningkat signifikan. Kami harap kemitraan ini mampu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung ketahanan industri gula nasional,” tambahnya.
Faiq juga menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan alokasi pupuk subsidi untuk menunjang peningkatan produktivitas. Total pupuk ZA sebanyak 168 ton akan disalurkan untuk seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo, dengan dosis 108 kilogram per hektar, dibagikan dalam tiga tahap per musim tanam.
Selain itu, petani juga akan mendapatkan pupuk NPK dosis 1 ton per hektar, sehingga total kebutuhan pupuk tebu mencapai sekitar 1,3 ton per hektar hingga akhir Oktober 2025.
“Kami siap mendukung penuh para petani tebu melalui penyediaan pupuk subsidi, pendampingan lapangan, hingga pembinaan kelembagaan petani. Semoga tanaman tumbuh subur, panen melimpah, dan industri gula rakyat semakin kuat,” pungkasnya.
Kegiatan tanam perdana ini menjadi simbol sinergi antara Diperta, PG Wonolangan dan petani lokal dalam memperkuat sektor perkebunan tebu di Kabupaten Probolinggo. (mel/fas)
