Kraksaan, Lensaupdate.com - Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan tenaga kesehatan dan menekan angka kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan RSUD Waluyo Jati Kraksaan menggelar drill emergency penanganan Haemorrhagic Post Partum (HPP) bagi tenaga medis dari Puskesmas Wangkal, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan yang digelar di RSUD Waluyo Jati ini diikuti oleh para dokter dan bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan maternal di tingkat puskesmas. Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pembekalan teori dan praktik langsung dari dr. Alam Syukur Hidayat, Sp.OG, yang memaparkan tata laksana penanganan HPP sesuai standar pelayanan obstetri emergensi.
Para peserta dilatih untuk mengenali tanda-tanda awal perdarahan, melakukan tindakan cepat serta membangun koordinasi lintas profesi saat menghadapi kondisi darurat persalinan.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Wahyu Utami menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas tenaga kesehatan menghadapi kegawatdaruratan maternal.
“Kegiatan drill emergency ini tidak hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga bentuk kesiapsiagaan kita dalam menghadapi situasi darurat kebidanan, khususnya perdarahan pasca persalinan. Kami ingin memastikan setiap tenaga kesehatan memiliki respon cepat, terampil dan terkoordinasi saat menangani kasus HPP,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wahyu menegaskan bahwa pelatihan berkelanjutan seperti ini menjadi langkah penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Probolinggo.
“Kami berharap para dokter dan bidan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di tempat tugas masing-masing, sehingga pelayanan kegawatdaruratan maternal di puskesmas semakin berkualitas dan memberikan rasa aman bagi ibu hamil,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Dinkes Probolinggo berkomitmen untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak serta memastikan setiap tenaga medis siap menghadapi kondisi darurat di lapangan. (nab/zid)
.jpeg)