Kraksaan, Lensaupdate.com - Di tengah maraknya produk kecantikan berbahan kimia, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Kabupaten Probolinggo Siti Nur Seha berhasil menciptakan inovasi berbasis bahan alami yang kini mulai menarik perhatian pasar nasional. Melalui brand Shaany Collagen, ia menghadirkan produk collagen murni berbahan dasar sisik ikan yang ramah lingkungan dan kaya manfaat bagi kesehatan kulit dan sendi.
Kisah inspiratif perempuan asal Dea Bimo Kecamatan Pakuniran ini diangkat dalam Podcast “Upgrading dan Branding UMKM dengan Inovasi” yang digelar di Studio LPPL Radio Bromo FM Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan, Rabu (22/10/2025). Acara tersebut dipandu host Kia dengan Seha sebagai narasumber utama yang berbagi pengalaman membangun brand lokal inovatif dan adaptif di era digital.
Berawal dari keprihatinannya terhadap dominasi produk collagen kimia di pasaran, Seha melakukan riset untuk menciptakan alternatif yang lebih aman. Hasilnya, lahirlah collagen tipe 1 dari sisik ikan yang memiliki kandungan protein alami tinggi serta aman dikonsumsi tubuh.
“Tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi. Banyak produk baru bermunculan, tapi kami tetap berkomitmen mempertahankan keaslian bahan dasar dari sisik ikan,” ujar Seha.
Produk Shaany Collagen hadir dalam bentuk serbuk dengan varian rasa cokelat dan matcha. Selain membantu peremajaan kulit, produk ini juga berkhasiat memperkuat sendi dan otot.
“Segmentasi pasar utamanya mencakup remaja usia 20 tahun ke atas hingga kalangan dewasa, menjadikan produk ini fleksibel dan mudah diterima di berbagai lapisan masyarakat,” jelasnya.
Dalam talkshow, Seha menekankan pentingnya inovasi tidak hanya dari sisi produk, tetapi juga branding dan legalitas usaha. “Branding menciptakan persepsi di benak konsumen, sedangkan upgrading membuat produk tetap relevan dan berkembang mengikuti zaman,” terangnya.
Shaany Collagen kini telah memiliki sertifikasi merek resmi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). “Biaya pendaftarannya hanya sekitar lima ratus ribu rupiah, tapi manfaatnya besar sekali karena melindungi identitas produk,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Shaany Collagen juga aktif mengikuti berbagai kompetisi UMKM di Jawa Timur yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur untuk memperluas jaringan dan memperkuat daya saingnya di pasar nasional.
Menutup sesi podcast, Seha mengajak para pelaku UMKM untuk memahami potensi produknya dan mengenali target pasar dengan baik. Ia bahkan menyarankan penggunaan media promosi kreatif seperti game interaktif atau konten digital agar lebih dekat dengan generasi muda.
“Kalau mau buka usaha, harus tahu dulu produknya apa, siapa sasarannya dan bagaimana cara memasarkan dengan tepat,” pesannya.
Talkshow ini menjadi ruang inspiratif bagi pelaku UMKM Kabupaten Probolinggo untuk terus berinovasi, beradaptasi dengan era digital serta membangun produk lokal berdaya saing tinggi yang mampu menembus pasar nasional maupun global. (nab/zid)
