Krucil, Lensaupdate.com - Upaya meningkatkan kualitas produksi kopi di Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo terus digenjot oleh Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo. Melalui program Sekolah Lapang Tematik Pertanian, para petani kopi dibekali pengetahuan dan keterampilan praktis yang mencakup seluruh proses budidaya kopi dari hulu hingga hilir.
Kegiatan kursus tani kopi ini berlangsung sejak Juli hingga September 2025 dengan tahapan meliputi sosialisasi, praktek budidaya organik, pemanfaatan limbah ternak dan kulit kopi sebagai pupuk organik, pembuatan pupuk cair hingga teknik pengendalian hama penyakit berbasis hayati.
Program pelatihan ini dirancang khusus untuk kelompok tani yang secara langsung terlibat dalam praktik lapangan, mulai dari pengolahan lahan, perawatan tanaman hingga pemasaran produk kopi. Pendekatan berbasis praktik ini dimaksudkan agar ilmu yang diberikan mudah dipahami dan bisa langsung diaplikasikan di kebun masing-masing.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Diperta Kabupaten Probolinggo Evi Rosella mengatakan kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi petani sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem lokal.
“Sekolah lapang ini bisa memberikan dampak besar bagi budidaya kopi yang ramah lingkungan. Potensi alam dan sumber daya manusia Kecamatan Krucil sangat mendukung untuk pengembangan kopi berkualitas tinggi,” katanya.
Dengan adanya program ini, Evi berharap petani kopi Krucil tidak hanya unggul dalam produksi, tetapi juga mampu menciptakan sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berbasis potensi lokal. “Petani juga diajarkan bagaimana menangani panen dan pasca panen secara profesional agar mutu kopi tetap terjaga hingga ke tangan konsumen,” jelasnya.
Selain itu, peran aktif Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Krucil di bawah koordinasi Agus Styagung turut menjadi penggerak semangat petani. Mereka siap mendampingi setiap tahapan pelatihan dan pembinaan petani demi mewujudkan kopi Krucil sebagai komoditas unggulan Kabupaten Probolinggo.
Sementara POPT Perkebunan dari Balai Besar Perbenihan dan Pelindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Ika Ratmawati menyampaikan pentingnya kearifan lokal dalam proses budidaya. Petani didorong untuk memanfaatkan potensi alam Krucil, seperti bahan hayati dan organik sebagai pengganti produk kimia sintetis yang cenderung merusak lingkungan dalam jangka panjang.
“Kualitas hasil pertanian berbasis organik yang memanfaatkan potensi lokal tidak kalah saing dibandingkan produk berbahan kimia. Ini bisa jadi nilai jual unggulan kopi Krucil ke depan,” ungkapnya.
Antusiasme petani terhadap pelatihan ini sangat tinggi. Banyak dari mereka berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut karena manfaatnya langsung terasa di lapangan. Petani menjadi lebih mandiri, terorganisir dan siap bersaing di pasar kopi nasional. (ren/zid)